STARJOGJA.COM, info – Pandemi Covid-19 mengubah perilaku sosial hingga pendidikan yang tidak tatap muka atau online. Namun di Bantul beberapa sekolah masih melakukan tatap muka karena terkendala sinyal.
Guru MTS Ma’arif Dlingo, Indri Astuti mengatakan ia mendatangi muridnya di rumah karena pembelajaran berbasis online sulit dilakukan. Ia mendatangi muridnya empat kali dalam satu bulan.
Baca Juga : Sinyal Hape sering Ilang di Kulon Progo, Ini Sebabnya
Ia melakukannya secara bergilir agar kendala pembelajaran yang ada sedikit teratasi. Namun, ia tetap mengutamakan protokol kesehatan saat memberikan materi ke muridnya.
“Jadi bentuk pembelajaranya dalam satu sesi biasanya saya bertemu satu kelompok terdiri dari enam sampai dengan delapan murid. Nantinya, materi apa yang belum bisa dipahami, bisa langsung ditanyakan,” katanya Rabu (26/8/2020).
Sementara Kepala Disdik Bantul Isdarmoko mengakui jika di wilayahnya tetap menggelar pembelajaran dengan sistem luring. Terutama dengan mendatangi siswa yang bermukim di daerah terpencil dan susah sinyal.
“ Sebab, kami sadar di beberapa tempat, murid kesulitan mengakses proses kegiatan belajar dengan sistem daring,” katanya.
Isdarmoko menjelaskan beberapa daerah yang masih melakukan program luring ada di daerah perbukitan seperti Pajangan, Dlingo dan kecamatan lainnya. Menurutnya dinas sejak awal memang telah memodifikasi bentuk pembelajaran baik secara daring maupun luring.
Bagi daerah yang susah sinyal, ia meminta kepada sekolah untuk menugaskan sejumlah guru mendatangi kelompok belajar siswa maupun rumah siswa dalam mendampingi proses belajar mengajar.
“Tujuannya agar proses belajar mengajar tetap bisa berjalan dan materi bisa dengan mudah ditangkap oleh siswa. Tentunya, saat menjalankan kegiatan ini tetap dengan mengedepankan protokol kesehatan,” kata Isdarmoko.
Selain mendatangi rumah siswa, dinas juga telah meminta kepada sekolah untuk memberikan bantuan pulsa kepada siswa. Di mana, nantinya besaran bantuan pulsa untuk pembelajaran daring akan disesuaikan dengan kemampuan sekolah dan diambilkan dari dana bantuan operasional sekolah (BOS).
“Sesuai Permendikbud Nomor 19 Tahun 2020, BOS bisa digunakan untuk membeli pulsa internet bagi guru dan siswa dalam mendukung pembelajaran dari rumah selama masa darurat Covid-19,” katanya.
Comments