STARJOGJA.COM, Info – Nurohmat adalah salah satu seniman di Jogja yang mencetuskan batik bermotif Corona dengan menggunakan cetakan dari limbah yang sudah tidak terpakai. Bagi Nurohmat batik bermotif Corona ini sebagai alat merekam jejak peristiwa penyebaran Covid-19 di nusantara.
“Awalnya sih iseng, kemudian di sinikan banyak temen dan sering ngorol ngobrol, ya udahlah bikin dan kayaknya menarik corona itu,” ujar Nurahmat (13/10/2020).
Pembuatan batik bermotif Corona itu menggunakan alat yang cukup sederhana. Menggunakan bahan dari limbah makanan, minuman, dan bungkus rokok dijadikan sebagai cetakan cap dalam memproduksi batik.
Baca juga : Aplikasi Batik Analyzer Bisa Bedakan Produk Asli atau Palsu
“Selain motif kita kan motifnya dari cap, capnya itu dari limba kertas kemasan seperti bungkus rokok, snack, makanan dan terus apalah yang kertas kemasan,” ujarnya
.
Nurohmat mengatakan, pada tahun 2013 dia sudah mulai membatik dengan menggunakan teknik tulis, dan di sanggar Dongaji miliknya di Kec. Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Keunikan itulah yang menjadi ciri khas dari sanggar tersebut.
Produksi batik bermotif Corona sudah dimulai sejak Bulan Maret minggu ke-dua saat masa pandemi tersebut merebak di Indonesia. Nurohmat mengakui bahwasanya baru kali ini dia menghasilkan ratusan meter dalam membatik.
“Bulan maret di minggu ke dua, karena biasanya saya gak di rumah, ketika pandemi saya dirumah, nah dirumah itu saya dipaksa untuk megingkubasi diri dan baru kali ini ratusan meter saya hasilkan,” ungkapnya.
Nurohmat mengatakan, dalam pembuatan batik bermotif corona tersebut, dia tidak memproduksi banyak, dikarenakan kegiatan tersbut awalnya untuk merekam jejak peristiwa yang sedang terjadi.
Penulis : Nurrokhim
Comments