STARJOGJA.COM, JAKARTA – Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) melalui Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR) berhasil memperbaiki varietas padi Rojolele. Dari proses ini hadir varietas baru, yang diberi nama Rojolele Srinuk dan Rojolele Srinar yang punya banyak keunggulan.
Kepala PAIR, Totti Tjiptosumirat mengatakan, keberhasilan ini merupakan komitmen BATAN dalam memanfaatkan teknologi nuklir untuk tujuan damai, khususnya di bidang pertanian. Selain itu, keberhasilan ini dapat menunjukkan kepada masyarakat bahwa pemanfaatan teknologi nuklir tidak hanya untuk senjata dan energi saja, melainkan dapat dimanfaatkan untuk berbagai bidang.
“Hasil perbaikan varietas padi lokal rojolele ini merupakan suatu bukti komitmen Batan dalam memanfaatkan teknik nuklir untuk kesejahteraan masyarakat,” kata Totti pada Star Jogja FM , Kamis (22/10).
Setelah dilakukan perbaikan terhadap varietas rojolele dengan radiasi sinar gamma pada dosis 200 Gy, dihasilkan varietas baru yakni rojolele Srinuk dan rojolele Srinar yang lebih unggul. Tinggi tanaman rojolele Srinar dan Srinuk sekitar 105 sentimeter sehingga tidak mudah rebah. Sedangkan tinggi tanaman induknya mencapai 155 sentimeter yang selalu rebah sebelum panen karena terlalu tinggi.
kedua varietas ini mempunyai ketahanan hama penyakit lebih baik dan produksinya lebih tinggi. Selain itu, mutu fisik beras dan mutu organoleptik (rasa nasi, aroma dan lain-lain) setidaknya sama dan bahkan cenderung lebih baik dibandingkan induknya.
Selain itu, Batan juga membuktikan bahwa teknologi nuklir bukan hanya dikenal sebagai pemusnah massal dan juga hanya energi nuklir, yang hingga saat ini banyak masyarakat yang mempunyai persepsi negatif pada energi nuklir. Namun teknologi nuklir dapat dimanfaatkan di bidang lain, seperti pengembangan pangan.
Batan, mempunyai peran penting di bidang pertanian yakni dalam menghasilkan varietas unggul dengan memanfaatkan teknologi nuklir. Meskipun banyak varietas padi lain, namun varietas padi mutan Batan diharapkan menjadi varietas unggul dan disukai oleh masyarakat, dan dapat mendukung program ketahanan pangan nasional.
” Selain padi, kami juga mengembangkan kedelai dan sorgum yang hasilnya juga lebih baik dari varietas lamanya,” terangnya.
Totti menyebut pihaknya terus mengembangkan pemanfaatan teknologi nuklir bagi pertanian,peternakan ataupun juga kesehatan di tahun 2020-2024.
“Ke depan BATAN akan terus berinovasi, agar lebih banyak lagi produk litbang BATAN yang manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat dan punya impact untuk peningkatan sosial ekonomi masyarakat Indonesia,” lanjutnya.
Comments