STARJOGJA.COM, Info – Desa Sendari merupakan salah satu desa wisata di Yogyakarta yang menarik untuk dikunjungi. Bagi kalian yang kangen merasakan suasana pedesaan, tempat ini sangat cocok menjadi opsi. Desa Sendari ini berlokasi di Jalan Cebongan Nomor 15, Tirtoadi, Mlati, Sleman.
Walaupun letaknya masih termasuk di pusat kota, namun desa ini mempunyai suasana yang asri dan tenang layaknya di pedesaan. Bukan hanya itu yang menarik, desa ini juga memiliki keunikan karena mayoritas penduduknya adalah seorang pengrajin bambu.
“Di sini memang mayoritas pengrajin bambu, makanya desa ini juga dijuluki desa pengrajin bambu,” ucap Trianto, salah satu warga yang juga sebagai pengrajin bambu.
Baca juga : Yuk Ke Desa Wisata Trumpon Sleman !
Desa Sendari sendiri dijadikan sebagai desa wisata beberapa tahun yang lalu oleh pihak Kabupaten bertujuan untuk menghidupkan UMKM yang ada di desa tersebut. Pihak Kabupaten saat itu sangat berharap dengan menjadikan desa ini sebagai desa wisata usaha warga sebagai pengrajin bambu bisa terangkat.
“Tujuan dijadikan desa wisata itu kan untuk mengangkat UMKM di desa ini, dan alhamdulillah semakin hari semakin berkembang,” kata Trianto.
Hasil kerajinan yang dihasilkan oleh pengrajin di desa ini sangat beragam seperti meja, kursi, tempat tidur, gazebo, tempat lampu, tirai bambu, tangga, dan bergai macam handicarft lainnya.
Untuk kualiatas dari produknya tentu tidak diragukan lagi. Hal itu terbukti karena pemasaran yang dilakukan pun tidak hanya di dalam negeri melainkan juga ke luar negeri seperti Belanda, Jepang, Prancis, Australi, dan masih banyak lagi.
Warga Desa Sendari dalam membuat produk kerajinannya sendiri menggunakan beragam jenis bambu, ada bambu petung, bambu wulung, bambu apus, dan bambu tutul. Itu karena setiap produk tidak selalu cocok dibuat dengan satu bambu.
“Banyak mbak ada petung, apus, wulung, tutul. Tergantung kebutuhan. Kalau kayak gazebo gitu pakai petung biasanya,” katanya.
Bagi pengunjung yang sedang berkunjung ke Desa Sendari Sleman, kalian tidak hanya melihat hasil-hasil kerajinan yang dipamerkan, tetapi juga bisa turut belajar membuat kerajinan bambu.
Selain itu kalian juga bisa berburu kerajinan-kerajinan bambu yang lucu dan unik untuk oleh-oleh dengan harga yang beragam namun tetap terjangkau.
Apa kalian tertarik? Jika ya, kalian bisa datang langsung ke desa ini.
Desa ini buka setiap hari dari jam 8.00-18.00 WIB. Rasakan suasana pedesaan sembari belajar membuat kerajinan bambu.
Penulis: Risqi Febriana
Comments