STARJOGJA.COM, Info – Nasi Gratis Jogja (NGJ) pertama kali didirikan oleh Fajar Dwi Kurniawan dan Ilham Prihatin, keduanya adalah pengusung dan pencetusnya. Gerobak pertama dari Nasi Gratis Jogja beralamatkan di Bantaran Wetan, Srimulyo, Kec. Piyungan, Bantul.
Fajar dan Ilham memantapkan aksinya pada satu Desember 2019 menjadi awal dimana resmi beroperasinya NGJ. Pembagian nasi gratis ini dilakukan setiap hari, dan semua kalangan dapat mengambil nasi yang sudah disediakan untuk dibagikan secara gratis.
Kini Nasi Gratis Jogja mempunyai 10 cabang termasuk yang beralamat di Pyungan.
Baca juga : Berbagi Makanan Gratis untuk Tunawisma
“Nasi gratis Jogja itu hasil buah pikir dari Mas Fajar dan Mas Ilham, dan resmi beroprasi pada satu desember 2019, pembagian nasi setiap hari dan siapapun boleh mengambil”, ujar Ilham Prihatin Founder NGJ.
Awal dibukanya Nasi Gratis Jogja hanya menyediakan 15 bungkus nasi saja dan dari awal dibuka nasi gratis itu hampir tidak habis, dikarena bagi mereka itu adalah hal yang baru, setelah berumur satu bulan Nasi Gratis Jogja mulai dilirik oleh masyarakat, dan tidak menunggu lama nasi gratis yang disediakan habis dalam 30 menit.
Nasi yang dibagikan ini dibuat sendiri oleh tim Nasi Gratis Jogja (NGJ). Namun tim dari Nasi Gratis Jogja juga memberikan ruang bagi masyarakat yang ingin ikut andil dalam berbagi, bisa dengan cara memberika bahan baku makanan atau minuman, dan infaq yang sudah disediakan.
“15 Bungkus Pertama hampir tidak habis, karena itu pemandangan baru mungkin bagi mereka, selain dari tim Nasi gratis Jogja juga banyak orang baik dari luar sana yang turut serta untuk mengisi menu makanan atau minuman,” ujranya.
Dimasa darurat covid-19 Nasi Gratis Jogja tetap berbagi kepada masyarakat hingga sekarang, banyaknya dukungan dari kalangan masyarakat sehingga memunculkan rasa semangat lebih bagi tim Nasi Gratis Jogja untuk tidak berhenti berbagi. Seperti dengan taglinnya “Siapapun boleh mengambil, siapapun boleh mengisi maka tidak ada batasan bagi yang mau mengambil, siapa yang butuh boleh mengambil, siapa yang cukup, boleh isi”.
Penulis Nurrokhim
Comments