STARJOGJA.COM, Info – Tuhan memberikan rencana yang berbeda dengan setiap mahluknya. Termasuk Riski remaja asal Yogyakarta ni yang berjuang dengan kerja keras untuk bertahan hidup termasuk dengan berjualan permen kapas.
Di usia yang baru beranjak remaja ia tak bisa menghabiskan waktu untuk bermain seperti kebanyakan remaja, ia harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup.
“Saya jualan permen kapas kak buat biaya sekolah saya, kenapa saya jualan permen kapas itu karena orang tua saya sudah bercerai dan saya gak tahu mereka ada dimana,” ujar Riski (15), Kamis (29/10/2020).
Baca juga : Kisah Sawitri Anak Penjaga Hutan Lulus S3 di Jepang
Tidak peduli betapa lelah kaki mungilnya melangkah, lapar yang ia rasakan, yang terpenting adalah ia bisa menutupi biaya sekolahnya karena itu penunjang masa depannya kelak.
“Saya tinggal sama bude saya, biaya makan ditanggung sama beliau, kalau sekolah saya sendiri karena beliau juga orang susah kak. Sudah diberi tumpangan untuk tinggal bagi saya sudah cukup, saya gak mau menambah beban bude saya lagi,” tuturnya.
Setiap harinya ia berjualan permen kapas dari jam 4 sore sampai 10 malam, tak sedikitpun ia merasa terbebani. Karena hanya dengan ini Riski bisa terus membiayai sekolahnya,
“Sehari saya biasanya bawa 12 bungkus permen kapas kak, perbungkus saya biasa ambil keuntungan Rp 5 ribu, tapi adakalnya seharian penuh gak ada yang laku satupun,” ungkapnya.
Remaja ini biasa berkeliling dengan jalan kaki untuk berjualan permen kapas. Biasanya ia berkeliling mulai dari daerah Gembiraloka, Kusumanegara, Semaki, dan Lempuyangan.
Kegigihan yang Riski lakukan ini demi masa depannya yang bercita-cita menjadi seorang Guru.
“Mimpi saya sekolah tinggi, bisa jadi orang untuk diri saya sendiri dan untuk Bude saya,” tandasnya.
Penulis : Novi Nabelasari
Comments