STARJOGJA.COM, JOGJA – Pemkot Siap Respond Kritik Ujicoba Jalur Pedestrian Malioboro. Pemerintah Kota Jogja siap memberikan respons terkait munculnya kritik dari masyarakat tentang penerapan uji coba rekayasa lalu lintas dalam menerapkan jalur pedestrian Malioboro. Kajian akan dilakukan untuk ketahui kelebihan dan kekurangan penerapan rekayasa lalu lintas.
Wali Kota Jogja Haryadi Suyuti sampai saat ini masih mendukung kebijakan dari Pemda DIY atas uji coba rekayasa lalu lintas pendukung pedestrianisasi Malioboro. Meski sejak dua hari diterapkan banyak menuai kritik dan saran dari masyarakat.
“Untuk Malioboro situasi yang sekarang saya mendukung kebijakan dari DIY dengan berbagai catatan yang akan kami kaji,” katanya pada Kamis (5/11/2020).
Salah satu hal bakal dikaji khususnya berkaitan aktivitas perekonomian di Malioboro. Terlebih dari dampak sepinya pengunjung. Berkaitan dengan situasi keramaian Malioboro Ini Haryadi berharap agar bisa tetap terjaga.
“Ya itu kami dengar semua itu, kita kaji, sekarang jadi kan sepi, sepinya kegiatan ekonomi kok malah jadi terganggu,” ujarnya.
Haryadi akan melakukan kajian terkait penerapan jalur pedestrian tersebut. Rencananya pekan depan hasil kajian penerapan pedestrianisasi Malioboro menuju kawasan heritage akan dipaparkan.
“Ya kita uji coba, lebih lanjut senin setelah saya kaji saya sampaikan rencana pedestrianisasi Malioboro menuju kawasan heritage Jogjakarta,” jelasnya.
Haryadi mengakui pihak berkepentingan dalam konteks penerapan jalur pedestrian Malioboro menuju kawasan heritage. Pemkot Siap Respond Kritik Ujicoba Jalur Pedestrian Malioboro.
“Supaya ekonomi maju, sosial maju. Jadi ini tidak langsung dibandingkan antara heritage dan ekonomi, sebenarnya komplementer [saling melengkapi] tapi jangan diadukan, sini munggah sini anjlok,” katanya
Ketua Paguyuban Pelukis, Perajin, dan PKL Malioboro – Ahmad Yani (Pemalni), Slamet Santoso mengatakan pihaknya telah melakukan rapat koordinasi bersama komunitas di Malioboro akan mengajukan nota keberatan.
Adapun isi dari nota tersbut salah satunya keberatan jika uji coba rekayasa lalu lintas pendukung pedestrianisasi Malioboro diadakan sampai 15 November. Dia mengajukan jika uji coba hanya dilakukan lima hari kedepan terhitung dari hari pertama.
“Karena sangat terasa dampaknya luar biasa terhadap pemasukan-pemasukan yang ada di kawasan Malioboro. Dengan kondisi seperti ini kawasan Malioboro sangat susah, terutama yang angkutan barang, loading barang. Pihak toko-toko juga keberatan untuk loading barang-barang,” ucapnya.
SUMBER ” HARIAN JOGJA
Comments