STARJOGJA.COM, Info – Doni Monardo Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 meminta masyarakat yang ikut dalam kegiatan Habib Rizieq Shihab dapat dites Covid-19. Terutama saat di Bandara Soekarno Hatta, Petamburan, Tebet dan Megamendung pada kurun 10-14 November 2020.
Doni, dalam konferensi pers secara virtual dari Jakarta, Senin, mengatakan pihaknya telah mendeteksi beberapa orang yang positif terkonfirmasi COVID-19 dan berada dalam kerumunan massa di beberapa tempat pada pertengahan November 2020 itu.
“Seluruh masyarakat yang ikut dalam aktivitas tersebut agar secara sukarela bersedia untuk melakukan swab (usap) antigen yang telah disiapkan oleh pemerintah dan dinas kesehatan DKI Jakarta di sejumlah Puskesmas,” ujar Doni.
Kerumunan massa yang timbul pada pertengahan November 2020 di Bandara Soekarno Hatta Tangerang Banten, Petamburan dan Tebet DKI Jakarta dan juga Megamendung Bogor Jawa Barat itu diketahui karena adanya kegiatan yang dihadiri Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
Baca juga : 80 Orang Positif Covid-19 dari Peserta Kerumunan Habib Rizieq
Doni mengatakan pemeriksaan usap antigen bagi masyarakat yang terlibat dalam kerumunan di sejumlah tempat itu gratis.
“Hal ini sangat penting agar bisa sesegera mungkin diketahui apakah mereka yang ikut kerumunan tersebut terpapar atau tidak,” ujarnya.
Jika masyarakat sudah diketahui positif COVID-19 atau tidak, pemerintah bisa memberikan tindakan yang tepat. Para warga yang positif COVID-19 bisa segera menerapkan isolasi, baik secara mandiri ataupun di fasilitas pemerintah.
“Apabila sudah positif lewat swab PCR, maka harus dilakukan langkah-langkah sedini mungkin. Baik isolasi mandiri secara personal yang direkomendasi petugas puskesmas atau isolasi yang disiapkan pemerintah,” ujar Doni.
Kepala BNPB itu menyampaikan bahwa berdasarkan pengalaman 8 bulan masa pandemi COVID-19, orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 dengan gejala ringan, memiliki potensi kesembuhan hingga 100 persen.
Namun, potensi kesembuhan menurun jika warga baru diketahui positif COVID-19 setelah mengalami gejala sedang atau bahkan berat.
”Adapun masuk fase gejala berat, kematian mencapai 5,5 persen. Dan ketika masuk fase kritis, angka kematian jadi sangat tinggi 67,4 persen,” ucap dia.
“Inilah tugas kita menyampaikan pesan ke masyarakat agar sukarela bersedia pemeriksaan swab, apakah PCR atau antigen. Upaya untuk mengetahui secara dini akan membantu percepatan penyembuhan,” Doni menambahkan.
Sumber : Antara
Comments