STARJOGJA.COM, Info – Sebagai negara maju Jepang warganya bermasalah dengan krisis kesehatan mental saat Covid-19. Negara Jepang melaporkan kasus orang meninggal karena bunuh diri lebih tinggi daripada karena Covid-19 sepanjang tahunnya.
Dilansir dari Fox News, Senin (30/11/2020) The National Policy Agency mengatakan jumlah bunuh diri melonjak menjadi 2.153 pada bulan Oktober lalu, dengan lebih dari 17.000 orang bunuh diri sepanjang tahun ini. Sebagai perbandingan, sekitar 2.000 orang di negara itu yang meninggal karena Covid-19 dari awal wabah berlangsung hingga saat ini.
Para ahli mengatakan pandemi telah memperburuk masalah kesehatan mental karena penguncian yang berkepanjangan, isolasi dari anggota keluarga, pengangguran, dan masalah keuangan lainnya serta kurangnya struktur pendidikan di tengah kondisi pandemi.
Katsunobu Kato, kepala juru bicara pemerintah Jepang mengatakan bahwa mereka perlu menghadapi kenyataan ini secara serius. Pihaknya juga mengumumkan prakarsa baru untuk membantu masyarakat melalui saluran telepon khusus bunuh diri dan jangkauan media sosial.
Baca juga : Pakai Google Adwords Mencegah Bunuh Diri
Secara historis negara tersebut memiliki tingkat bunuh diri yang tinggi, kendati jumlahnya mulai menurun dalam beberapa waktu terakhir. Sayangnya, pandemi Covid-19 telah meningkatkan secara signifikan kasus kematian akibat bunuh diri.
DIlaporkan bahwa otoritas berwenang Jepang telah meningkatkan dana pencegahan bunuh diri untuk mengatasi masalah kesehatan mental warganya. Mereka menambahkan US$10 juta ke dalam anggaran yang kini total sebesar US$24 juta.
Adapun, data Worldometer menunjukkan Jepang memiliki jumlah orang positif Covid-19 sebanyak 144.000 kasus dengan angka kematian sebanyak 2.106 kasus. Negara tersebut memang dinilai berhasil dalam menghadapi pandemi virus corona, tetapi masalah kesehatan mental masih menjadi kekhawatiran banyak kalangan.
Sumber : Bisnis
Comments