STARJOGJA.COM, INFO – Kartu Natal Masih Dicari. Kartu natal masih dicari meski Sejak maraknya media sosial, apa pun bisa dilakukan melalui Facebook, Instagram dan Whats App, termasuk mengirim ucapan selamat.
Kini pengguna media sosial sudah tak perlu lagi bersusah-payah pergi ke toko untuk memilih, membeli dan mengirimkannya lewat pos. Praktis bukan? Maka keberadaan kartu-kartu ucapan itu diduga sedikit demi sedikit akan hilang. Tapi benarkah demikian?
Maraknya mengirim ucapan melalui media sosial, ternyata tidak mempengaruhi penjualan kartu-kartu ucapan, terutama di Amerika.
Menurut data dari Persatuan Kartu Ucapan Amerika (Greeting Card Association) tahun 2018, penjualan kartu-kartu ucapan di AS mencapai 6,5 milyar. Dari jumlah itu, sebanyak 1,6 milyar kartu yang dikirim adalah kartu Natal.
Data pada akhir November 2020 bahkan menunjukkan sembilan dari sepuluh rumah tangga di Amerika masih membeli kartu ucapan setiap tahun. Total bisnis kartu ucapan ini mencapai lebih dari 7,5 miliar dolar.
Dari sekian banyak kartu ucapan yang beredar di pasar Amerika, salah satunya kartu ucapan buatan Indonesia. Sebuah perusahaan percetakan di Surakarta mengekspor 2 sampai 3 juta kartu ucapan tiap 10 hari ke Amerika, tepatnya ke toko waralaba Walmart, Target, Dollar Tree dan General Tree.
Perusahaan Ina Grafika yang didirikan tahun 1989 oleh pasangan Purwa dan Budiman Tan ini mengatakan kepada Puspita Sariwati dari VOA, setelah krisis ekonomi Indonesia tahun 1998, perusahaannya hanya memenuhi pasar lokal 25%, namun ekpornya menjadi 75%.
Pemilik dan komisaris, Budiman Tan menambahkan, “Karyawan kami 350 sampai 500 karyawan, di mana 150 di antaranya karyawan lepas karena pada beberapa musim memerlukan tambahan karyawan di samping 350 karyawan tetap dan kami punya 20 disainer grafik dari bermacam-macam latar belakang seni.”
Selain ekspor ke Amerika, perusahaan percetakan ini sejak tahun 1998 juga ekspor ke Eropa seperti Belanda, Inggris, Italia, Perancis dan Slovenia, serta ke negara tetangga, Australia dan Selandia Baru.
SUMBER : VOA INDONESIA
Comments