STARJOGJA.COM. JOGJA – Proses adopsi anak dapat dilakukan lewat dua jalur. Yakni, pertama adopsi privat, dan kedua melalui panti. Salah satu panti yang hadir dalam proses ini adalah Yayasan Sayap Ibu. Adopsi anak tidak boleh putus hubungan darah dengan orang tua kandung.
Irwan Fauzi, Program Manager Yayasan Sayap Ibu cabang DIY menyebutkan Yayasan ini berdiri sejak 1955 dengan tujuan menolong anak-anak balita yang ditinggal di rumah sakit oleh orangtuanya atau diserahkan langsung oleh orangtua kandung mereka.
Proses adopsi yang diterapkan yayasan ini juga cukup ketat. Calon orangtua harus memenuhi sejumlah persyaratan. Pemantauan juga dilakukan untuk menjamin anak tidak disia-siakan.Ini merupakan bagian dari dua jalur adopsi.
“Persyaratan itu untuk menjamin kesejahteraan anak di masa yang akan datang. Kami bukan mempersulit tapi itulah yang harus dipenuhi oleh calon orang tua,” ujar Irwan pada Bincang Special Star Jogja FM , Senin (07/12).
Yayasan Sayap Ibu juga menepis kekhawatiran kemungkinan adanya klaim dari orangtua kandung anak setelah diadopsi. Semua anak yang diserahkan ke yayasannya dengan sukarela oleh orangtua kandung, sudah resmi dimiliki oleh Yayasan Sayap Ibu secara hukum. Namun, nantinya setelah diadopsi, jika memang si anak masih memiliki orangtua kandung, orangtua yang angkatnya harus memberitahu soal status sebenarnya anak tersebut.
” hal itu sudah menjadi hak anak yang telah diatur dalam undang-undang perlindungan anak,” tegasnya.
Sementara itu, Subaidi dari Satuan Bakti Pekerja Sosial Sleman menyebutkan Pengangkatan anak secara privat, dilakukan antara calon orangtua angkat langsung dengan orangtua kandung/ wali/kerabat di pengadilan, dengan melampirkan persyaratan pengangkatan anak dan rekomendasi dari instansi sosial provinsi.
Ia menegaskan Pengangkatan anak tidak memutuskan hubungan darah antara anak yang diangkat dengan orang tua kandungnya.Calon orang tua dan calon anak angkat haruslah memiliki agama yang sama. Ubaid mengingatkan para orangtua agar siap dengan segala risiko adopsi.
“Persiapan mental dan fisik harus betul-betul dipikirkan.Tidak bisa hanya mengandalkan niat baik. Mereka harus siap dengan konsekuensinya,” tutupnya.
Comments