STARJOGJA.COM, JOGJA – Dampak Pornografi pada Anak Lebih Buruk daripada Narkoba. Perkembangan teknologi dan informasi tidak hanya membawa dampak baik tapi juga dampak buruk.Salah satu hal buruk yang didapat dari majunya teknologi adalah pornografi. Sama seperti penggunaan narkoba, pronografi bisa menimbulkan kecanduan pada otak.
Heru Ramadhan, Penyuluh Sosial Dinas Sosial DIY menyebutan Otak akan merespon dengen mengeluarkan hormon dopamin saat menonton konten dewasa. Hormon ini membuat otak merasa lebih tenang dan senang. Banyaknya hormon dopamin pada otak mendorong seseorang untuk terus mengakses pornografi.
Apabila dopamin semakin banyak maka seseorang akan timbul rasa penasaran dan semakin kecanduan melihat pornografi, namun untuk memenuhi kepuasan dan kesenangannya, seseorang akan melihat yang lebih porno / vulgar lagi untuk memicu dopamin yang lebih banyak.
“Karena terus dibanjiri dopamin, PFC akan semakin mengkerut dan mengecil dan lama-lama menjadi tidak aktif akibatnya fungsi dari bagian otak ini semakin tidak aktif, ” terangnya saat berbincang bersama Star Jogja FM, Jumat ( 12/03).
Ambar Setiawan, Pensosmas DIY menyebutkan Orang tua perlu mengawasi belajar daring anak selama masa pandemi Covid-19. Pasalnya dapat muncul iklan bermuatan pornografi yang bisa ter-klik anak secara tidak sengaja. Selain dari iklan bermuatan pornografi itu, resiko anak terpapar pornografi juga bisa datang dari adanya tukar informasi dengan teman sepermainannya.
“Butuh perhatian orang tua untuk tidak memberikan gawainya yang pernah mengakses situs bermuatan dewasa kepada anak untuk belajar,”
Eka Rohmawati, Pensosmas DIY menegaskan Semua pihak memiliki kewajiban untuk melindungi anak dari pornografi. Berbagai cara perlu dilakukan untuk terus melindungi anak, diantaranya terus menjalin komunikasi dengan anak, melatih anak agar mampu berkata tidak terhadap ajakan pornografi dan mendampingi anak ketika mengakses internet.
” Apabila anak ketahuan mengakses situs pornografi, orang tua harus mengajak berdialog dan menjelaskan dampak pornografi. Jangan kedepankan emosi. Ajak bicara dan berikan pendidikan seks sesuai dengan usia perkembangan,” jelasnya.
Comments