Flash Info

Pameran Harmoni Cina-Jawa di Museum Sonobudoyo Yogyakarta

0
Harmoni Cina-Jawa
Pameran Harmoni Cina-Jawa di Sonobudoyo (Diasta Niki)

STARJOGJA.COM, Info – Dalam rangka perayaan tahun baru Imlek ke-2572, pameran bertajuk Harmoni Cina-Jawa kembali digelar oleh pengelola Museum Sonobudoyo Yogyakarta. Pameran tahun ini berfokus pada tema akulturasi budaya Cina dan Jawa pada sektor seni pertunjukan.

Pameran Harmoni Cina-Jawa di Yogyakarta Berawal dari Gan Thwan Sing pada tahun 1920-an yang menciptakan narasi Wayang Cina-Jawa (Wacinwa). Narasi yang dibuat berlatar belakang penceritaan sejarah Tiongkok. Seiring berjalannya waktu, Wacinwa yang tidak lagi dimainkan dalam pertunjukan diubah menjadi benda koleksi.

Koleksi Wacinwa sendiri hanya ada dua set di dua tempat di dunia dengan alur penceritaan yang berbeda. Koleksi Wacinwa yang pertama berada di Art Gallery, Universitas Yale Amerika dengan penceritaan Sie Djin Koie Tjeng See yang berarti kisah penyerbuan ke barat atau pengembaraan Sie Djin Koi eke barat. Sedangkan koleksi kedua berada di Museum Sonobudoyo, Yogyakarta dengan pencertitaan Sie Djin Koie Tjeng Tang yang berarti kisah penyerbuan ke timur atau pengembaraan Sie Djin Koie ke timur.

Baca juga : China Bantah Virus Corona Diproduksi di Wuhan

“Keterbukaan sosial-budaya di Yogyakarta sejak dulu mengajarkan masyarakat yang hidup saat ini tentang rasa inklusif antar golongan, yang tentunya dapat dilihat dari seni pertunjukan,” kata Setyawan Sahli, Kepala Museum Sonobudoyo.

Bukan hanya Wacinwa saja yang dipamerkan di Museum Sonobudoyo tahun ini. Ketika memasuki ruang pameran kita akan dihadapkan dengan koleksi busana Srimpi Muncar dan Beksan Menak Putri Adaninggar-Kelaswara yang dipinjam dari Keraton Yogyakarta yang juga berhubungan dengan akulturasi budaya Cina-Jawa.

Koleksi lainnya yang dipamerkan adalah beberapa koleksi dari RRI, Jogja Chnese Art and culture Centre (JCACC), koleksi Samsi (barongsai) dari Perkumpulan Budi Abadi, serta Wayang Potehi dari Sanggar Fu He An Gudo di Jombang.

Selain pameran berbentuk fisik, ada pula beberapa agenda pameran yang dapat disaksikan secara daring dari sosial media Museum Sonobudoyo.
Pameran Wacinwa dapat dikunjungi sejak 26 Februari hingga 27 Maret 2021, di Gedung Pameran temporer Museum Sonobudoyo antara pukul 09.00-19.00 WIB. Tidak ada tiket yang harus dibayar untuk mengunjungi pameran.

Pihak pengelola akan meminta pengunjung mengisi data pengunjung dan menghimbau agar pengunjung tetap melaksanakan protokol Kesehatan 3M (Memakai masker, Menjaga jarak, dan mencucitangan dengan sabun), serta melakukan pengecekan suhu tubuh demi menekan angka penularan virus Covid-19.

Penulis : Diasta Nikki

Tahta Untuk Rakyat, Pameran Lukisan Sultan Hamengku Buwono IX

Previous article

Ada Warga Positif Covid-19, Masjid Jogokaryan Tes Antigen 35 Warga Positif

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Flash Info