STARJOGJA.COM, Info – 44 warga di dua padukuhan berbeda menjadi klaster baru penyebaran Covid-19 dari klaster lelayu (takziah). Selain di Dusun Blekik, Sardonoharjo, Kapanewon Ngaglik, kasus yang sama terjadi di Dusun Plalangan, Pandowoharjo, Kapanewon Sleman.
Berdasarkan informasi Harianjogja.com, klaster lelayu di Blekik bermula saat ada salah seorang warga meninggal dunia, Senin (15/3)/2021. Warga yang meninggal dunia ini wafat karena sudah sepuh dan bukan pasien Covid-19. Sambil menunggu anak dan keluarganya yang lain, jenazah disemayamkan di rumah duka dan dikuburkan sehari setelahnya.
BACA JUGA : 36 Orang Terpapar Corona dari Klaster Hajatan di Kulonprogo
Warga pun melakukan takziah dan mengikuti tahlilan di rumah duka selama tiga hari, sejak 16 Maret hingga 18 Maret. Salah seorang anak warga yang meninggal dunia tersebut pada 18 Maret mengalami gejala pusing, tidak enak badan dan kehilangan indra penciuman.
Keesokan harinya, ia melakukan tes antigen secara mandiri. Hasilnya dinyatakan positif. Tes antigen pun dilakukan kepada seluruh keluarga pada 22 Maret dan hasilnya pun dinyatakan positif.
Pada 24 Maret, Puskesmas Ngaglik melakukan tracing ke seluruh warga yang jumlahnya 204 orang. Hasilnya, dari 148 warga yang menjalani tes Antigen, hanya 22 warga yang dinyatakan positif. Sementara dari 48 warga yang mengikuti tes antibodi hanya satu warga yang positif. Warga yang positif pun diminta melakukan isolasi mandiri di selter Rusun Gamawang.
Tracing kemudian dilanjutkan kepada warga lain yang belum mengikuti tes Antigen. Tes antigen kedua digelar pada 26 Maret. Dari 174 warga yang mengikuti, sebanyak 22 warga dinyatakan positif Covid-19. Mereka pun dievakuasi ke selter Rusunawa Gamawang.
“Jadi total ada 44 warga yang positif dari hasil pemeriksaan antigen kemarin dan menjalani isolasi mandiri. Yang di rusunawa 32 orang dan di sini ada 11 orang,” kata Yoyon, Satgas Covid-19 Kalurahan Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman saat ditemui di Blekik, Senin (29/3/2021).
Yoyon mengatakan agar tidak terjadi penyebaran virus Corona ke tempat lain, warga lainnya melakukan isolasi mandiri di rumah. Jumlahnya ada sekitar 40 orang. Setiap sore dilakukan penyiraman disinfektan di rumah-rumah warga. Satgas juga menyediakan satu akses untuk pintu ke luar masuk dusun dan akses jalan lainnya ditutup.
Sumber : Harianjogja
Comments