STARJOGJA.COM, Info – Kepala Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan penyebab gempa besar berkekuatan magnitudo 6,7 di Malang Jawa Timur. Di akun twitternya, dia menjelaskan jika gempa di Malang Gempa Selatan Malang M6,1 ini merupakan gempa menengah akibat adanya deformasi atau patahan di zona Benioff yaitu pada bagian Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi/menunjam dan menukik ke bawah Lempeng Eurasia di bawah lepas pantai selatan Malang.
Dia menjelaskan, zona gempa selatan Malang merupakan kawasan aktif gempa. Catatan sejarah gempa menunjukkan bahwa Gempa Selatan Malang M6,1 ini berdekatan pusat gempa merusak Jawa Timur pada masa lalu, pada tahun 1896, 1937, 1962. 1963 dan 1972.
“Gempa selatan Malang M6,1 tadi siang bukan gempa megathrust, tetapi gempa Beniof, karena deformasi terjadi pada slab lempeng yang menunjam dan tersubduksi mulai menukik ke bawah Jawa Timur,” paparnya.
Baca juga : Gempa Malang Terasa di Yogyakarta
Menurutnya, gempa magnitudo 6,1 di selatan Malang ini kemungkinan sangat kecil untuk dapat memicu aktifnya gunungapi, kecuali gunungapi tersebut memang sedang aktif. Jika gunungapi sedang tidak aktif maka gempa tektonik tidak akan dapat mempengaruhi aktivitas vulkanisme.
Sebelumnya diberitakan gempa magnitudo 6,7 mengguncang Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Sabtu siang (10/4/2021) pukul 14.00 WIB. Berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa diguncang gempa tektonik.
“Hasil analisis BMKG dalam informasi pendahuluan menunjukkan gempabumi ini memiliki magnitudo M=6,7 kemudian diupdate menjadi magnitudo Mw=6,1. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 8,83 LS dan 112,5 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 96 km arah Selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada kedalaman 80 km,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/4/2021).
Sumber : Bisnis.com
Comments