STARJOGJA.COM, Info – Program lele cendol di Kalurahan Prawirodirjan ternyata mampu meningkatan gizi balita setempat. Selain meningkatkan dan melengkapi gizi bayi, program ini diharapkan mampu menjadi upaya alternatif masyarakat di masa pandemi.
Lurah Prawirodirjan Rusdi Haryanto mengatakan program Lele Cendol yang telah digulirkan di kalurahan setempat sejak beberapa waktu lalu terbukti sukses untuk meningkatkan ketahanan pangan warga. Hasil panen disebut cukup optimal dan berusaha dikreasikan warga dengan program lainnya di wilayah itu.
BACA JUGA: UNICEF : 200 Juta Balita Kurang Gizi
“Salah satunya dengan menggabungkan program Lele Cendol dengan tambahan menu nalita,” katanya Rabu (14/4).
Program yang telah berjalan di tiap-tiap posyandu ini sedikitnya tersebar di 16 tempat di kalurahan itu. Menurut dia, kandungan protein, lemak, dan juga kalori yang diperoleh dari ikan lele cukup untuk membuat bayi semakin sehat, kuat, dan baik bagi tumbuh kembangnya.
“Kemarin waktu panen pertama kami berikan kepada posyandu di RW 18, jadi nanti bergilir terus di masing-masing tempat. Harapannya nanti juga bisa dikreasikan dengan program yang lain,” jelasnya.
Ada sejumlah RW yang mendukung penyediaan lele bagi program itu. Pemeliharaannya dilakukan di dalam tong dan bioflok serta disebar di lembah Code RW 14. Kelompok Code Hijau dan kelompok Mina Code berperan serta dalam budidaya ini dengan memanfaatkan lokasi yang terpadu dengan bantaran Kali Code.
Di masa pandemi, Rusdi menyebut program ini cukup efektif berjalan di masyarakat. Sebab, selain bisa menghemat pengeluaran keluarga karena memanfaatkan sumber daya secara mandiri, program itu juga menjadi penambah pendapatan.
“Yang lebih hasil panennya bisa dijual ke tempat lain,” ujarnya.
Kalurahan Prawirodirjan selama ini memang kerap memberdayakan warga dengan memanfaatkan program-program kuliner dan pangan. Selain gizi bagi balita, juga ada lomba masak kreatif warga dalam rangka memunculkan potensi kreatif kuliner. Prawirodirjan juga berencana untuk memperkenalkan potensi kuliner yang ada di wilayah itu melalui festival yang bakal digelar pada 6-8 Mei mendatang.
“Potensinya memang cukup besar dan sangat memberdayakan. Sampai bulan ini, program-program yang berkaitan dengan kuliner telah menerima pesanan senilai Rp68 juta lebih,” ujarnya.
Sumber : Harianjogja
Comments