STARJOGJA.COM, Info – Salah satu mitra Co-Branding Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Grab Indonesia, kembali menunjukkan dukungan terhadap program Pemerintah dalam rangka pemulihan sektor pariwisata di Indonesia salah satunya destinasi wisata super prioritas yaitu Candi Borobudur.
Selain itu, Grab juga mempromosikan perjalanan dan eksplorasi tujuan wisata melalui layanan Grab dan Program Jelajah Kota di area Borobudur, Magelang, DI Yogyakarta, Solo, dan Semarang.
Kolaborasi ini diharapkan mampu mengembalikan kepercayaan wisatawan dan menciptakan pengalaman wisata ke Jawa Tengah yang aman serta nyaman di tengah pandemi.
Baca juga : Kemenko Marves Sebut Masalah Utama Wisata Borobudur
Selain itu, inisiatif ini juga dapat berkontribusi untuk meningkatkan potensi suatu destinasi wisata serta memberikan lapangan kerja dan membuka peluang-peluang usaha bagi masyarakat sekitar wilayah wisata, agar dapat bertahan di situasi yang penuh tantangan ini.
Inisiatif ini merupakan kelanjutan dari kerja sama kedua pihak untuk mendukung 5 destinasi super prioritas dan juga program Grab Tourism Ambassador di Yogyakarta, bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta dan Himpunan Pemandu Wisata Indonesia (HPI) cabang Yogyakarta.
Kolaborasi juga berfokus pada penyelenggaraan Safety Tourism yang bercermin pada CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environmental Sustainability atau Kebersihan, Kesehatan, Keamanan dan Kelestarian Lingkungan) kepada mitra pengemudi dan merchant Grab, promosi perjalanan dan eksplorasi tujuan wisata melalui layanan Grab, serta penyediaan paket wisata di area Magelang, Yogyakarta, Solo, dan Semarang.
Nia Niscaya, Deputi Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia mengapresiasi program inisiatif dari Grab sebagai bentuk dari Indonesia Incorporated dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.
Pengemudi Grab dapat menjadi instrumen pendukung yang bersentuhan langsung dengan wisatawan dalam melakukan pemasaran dan promosi destinasi wisata yang ada di Indonesia, dalam hal ini kawasan di Joglosemar.
Kemudian, Borobudur merupakan salah satu destinasi super prioritas yang akan terus dikembangkan hingga 2021 ini.
“Ada banyak potensi pariwisata di sekitar Borobudur, khususnya di Magelang Raya yang bisa dieksplorasi. Semoga dengan adanya kolaborasi pemerintah dan pihak swasta seperti Grab ini dapat mempercepat pengembangan destinasi pariwisata berkelanjutan,” katanya Rabu (5/5/2021)
“Seiring dengan pengembangannya, kita juga tidak boleh melupakan standar protokol kesehatan yang telah diterapkan. Perlu penerapan yang baik dan konsisten. Selain itu dengan puasnya wisatawan di seluruh touch point wisata, kita berharap dapat terus meningkatkan nilai tambah dan membentuk quality tourism serta meningkatkan waktu tinggal dan repeater wisatawan,” tambahnya lagi.
Richard Aditya, Director of West Indonesia, Grab Indonesia mengungkapkan dukungan berkesinambungan Grab dalam mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Jawa Tengah dan sekitarnya.
“Sejalan dengan misi GrabForGood, kami selalu mendukung inisiatif pemerintah pusat maupun daerah serta memastikan masyarakat dapat merasakan manfaat dari ekonomi digital. Dengan semangat yang sama, kami juga telah memperkenalkan program Jelajah Kota, yang menyediakan panduan bagi warga Jawa Tengah dan sekitarnya dalam mengeksplorasi kotanya,” kata dia.
Melalui program ini, pihaknya menyediakan berbagai macam rekomendasi destinasi wisata, tempat kuliner, toko suvenir, dan pusat kesehatan yang terdapat di dalam aplikasi Grab yang didukung dengan berbagai layanan.
“Dengan adanya inisiatif dan kerja sama ini, kami kembali mendukung pemerintah dalam menggerakkan industri pariwisata di tengah pandemi. Kegiatan ini harus memenuhi standar serta penerapan protokol kesehatan yang berlaku, sehingga wisatawan merasa aman dan dapat menikmati wisatanya di area Borobudur ini,” tambah Richard Aditya.
Sinoeng Noegroho Rachmadi, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah mengapresiasi dukungan Grab terhadap pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Jawa Tengah.
“Hal utama yang perlu dilakukan dalam pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Jawa Tengah adalah dengan menarik perhatian wisatawan untuk berkunjung ke Jawa Tengah.
Karena pada tahun 2020 jumlah wisatawan nusantara turun 60,5% dan wisatawan mancanegara turun 88,6% dibandingkan tahun 2019. Pada bulan Januari 2021 wisatawan nusantara 1.377.659, namun di bulan Februari 2021 turun menjadi 689.104, sedangkan wisatawan mancanegara masih di angka nol. Kolaborasi ini diharapkan mampu mengembalikan kepercayaan wisatawan dan menciptakan pengalaman wisata ke Jawa Tengah yang aman serta nyaman di tengah pandemi,” tegasnya.
Comments