STARJOGJA.COM, Info – Tim peneliti di Universitas Pisa, Italia membuat penelitian unik terkait perilaku masyarakat yang menggunakan telepon genggam maupun telepon pintar (smartphone). Dalam makalah yang diterbitkan dalam Journal of Ethology, kelompok tersebut menunjukkan bahwa orang tunduk pada “efek bunglon” dalam keadaan tertentu, di mana orang meniru perilaku orang lain. Contoh paling terkenal adalah penyakit menular menguap.
Dalam upaya baru ini, para peneliti telah menemukan bahwa ketika satu orang mulai menggunakan telepon, hampir setengah dari mereka yang menyaksikannya ikut memainkan telepon genggam. Melansir Medical Xpress, Kamis (6/5/2021), pekerjaan tersebut melibatkan pengamatan sekelompok orang asing dan sekelompok orang yang saling mengenal untuk melihat apa yang akan terjadi ketika seseorang dalam suatu kelompok mulai menggunakan smartphone.
Baca juga : Akankah publik internasional menerima Agnes Mo?
Mereka juga berusaha untuk mengontrol tindakan dalam beberapa situasi dengan bertindak sebagai orang dalam kelompok yang mengangkat telepon. Secara keseluruhan, para peneliti mengamati 184 orang, terdiri dari 96 pria dan 88 wanita dalam suasana alami seperti di ruang makan siang, di taman, atau menghadiri pesta makan malam.
Mereka akan menunggu seseorang mengangkat teleponnya dan mulai melakukan aktivitas telepon seperti memeriksa pesan. Ketika itu terjadi, para peneliti akan menghitung berapa banyak orang dalam kelompok tertentu yang memeriksa ponsel mereka dalam 30 detik berikutnya.
Dalam kasus lain, mereka bertindak sebagai orang yang mengangkat telepon mereka dan mulai menggunakannya, ini memungkinkan mereka untuk sedikit mengubah tindakan dengan melakukan aktivitas telepon tanpa memandang telepon.
Para peneliti menemukan bahwa secara keseluruhan, setengah dari orang yang melihat seseorang mengangkat teleponnya, mulai melakukan hal yang sama dalam waktu 30 detik. Mereka mencatat bahwa dalam kasus ketika para peneliti mulai menggunakan ponsel tanpa melihatnya, lebih sedikit orang yang mengangkat ponsel mereka, hanya 0,5 persen yang melakukannya.
Sumber : Bisnis
Comments