STARJOGJA.COM, Info – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Jogja kampanyekan Aksi Gendarku Bebas Boraks. Menurut Kepala BBPOM di Jogja, Dewi Prawitasari, aksi ini akan berjalan satu bulan penuh pada Juni 2021. Akan ada 1.000 kader yang nantinya berikan edukasi tentang bahaya gendar yang berasal dari bleng.
Tujuan utama dari aksi ini agar mengubah perilaku dan kesadaran akan bahaya bleng yang mengandung bahan berbahaya boraks.
“Kami ingin dalam aksi-aksi ini mengubah perilaku masyarakat untuk tidak lagi menggunakan bleng dalam membuat kerupuk atau gendar,” kata Dewi seusai audiensi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja di Kompleks Balai Kota Jogja, Senin (10/5/2021).
Dewi mengatakan apabila masyarakat belum semuanya paham terkait dampak boraks. Berbeda dengan bakteri yang berdampak bisa terasa langsung, efek boraks bisa terasa sepuluh sampai 20 tahun ke depan setelah mengonsumsi. Hal ini tergantung intensitas konsumsi, ketahanan tubuh, dan lainnya.
Baca juga: Gitar Legendaris Fender Bob Dylan Akan Dilelang
“Kalau [efek] bahan berbahaya ini bertahun-tahun tidak [langsung] kelihatan,” kata Dewi. “Tumor dan kanker belum tentu penyebabnya karena bleng, tapi bisa juga bleng itu [menjadi] pemicu.”
Aksi Gendarku Bebas Boraks tidak hanya menyasar pada produk atau penggunanya, namun juga memantau di pasar sebagai sumbernya. Harus ada kesadaran produsen atau penjual terkait bahan makanan yang sehat.
Dalam pantauan BBPOM di Kota Jogja, banyak bleng yang terdapat bahan berbahaya boraks. “Mayoritas ada, walaupun ada yang cuma sedikit [kandungannya],” kata Dewi.
Menurut Sekretaris Daerah Pemkot Jogja, Aman Yuriadijaya, pengawasan bahan berbahaya yang ada di makanan selaras dengan kepentingan Kota Jogja. Perlindungan konsumen menjadi hal yang penting. Untuk semakin mengawasi bahan berbahaya makanan di pasar dan tempat lainnya, Pemkot Jogja akan semakin memperkuat koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk BBPOM di Jogja.
“Dari sisi pengawasan, peran kader di beberapa sektor, saya kira akan kami atur ritmenya,” kata Aman.
Sumber : Harianjogja
Comments