STARJOGJA.COM, TEKNO – Jumlah Penonton Video Streaming Menurun. Banjir jumlah penonton platform video streaming sesuai permintaan (SVoD) mulai surut seiring dengan aktivitas masyarakat yang mulai beradaptasi dengan konsep bekerja dan belajar hybrid yakni (di rumah dan di kantor).
Ketua Umum Asosiasi Startup Teknologi Indonesia (Atsindo) Handito Joewono mengatakan keadaan pelanggan saat ini sudah mengalami saturasi sesuai dengan pertumbuhan jaringan optik dan merenggangnya kebijakan bekerja dari rumah.
Ian menyebutkan setiap pemain sebaiknya melakukan kerja sama lebih intens tidak hanya dengan operator telekomunikasi, tetapi juga dengan operator optik agar penjualannya menjadi bagian paket langganan.
“Sebaiknya ada kerja sama [pemain SVoD] dengan operator optik, agar penjualannya menjadi bagian paket langganan. Performa mereka untuk meraup jumlah pengguna baru bisa meningkat 10—20 persen seharusnya,” katanya.
Dikutip melalui Bloomberg, penyedia layanan streaming film over the top (OTT) Disney+ melaporkan kenaikan jumlah pelanggan pada kuartal I/2021 hanya menjadi 103,6 juta pengguna. Angka ini jauh di bawah perkiraan yang sebesar 109 juta pelanggan.
Pertumbuhan ini tidak jauh berbeda dengan penyedia OTT lainnya, Netflix, yang hanya menambah sebanyak 4 juta pelanggan pada kuartal I/2021.
Ian menilai melambatnya pertumbuhan pelanggan kedua OTT ini disebabkan karena telah terjadi lonjakan pengguna di awal pandemi. Bahkan, pada 6 bulan pertama pandemi, orang yang berlangganan Disney+ dan Netflix jauh lebih besar daripada perkiraan perusahaan.
Chief Executive Officer Disney Bob Chapek mengatakan hingga saat ini masih belum ada yang dinilai mengkhawatirkan. Dia mencatat pertumbuhan pelanggan secara global saat ini masih melebihi ekspektasi perusahaan.
Bahkan, pada Juni ini Disney+ akan ekspansi ke Malaysia dan Thailand dan menargetkan pertumbuhan pelanggan hingga 230—260 juta pelanggan pada 2024, sedangkan Netflix 208 juta pelanggan.
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Comments