STARJOGJA.COM, Info – Indonesia tengah mendapat perhatian duni akarena tingginya kasus Covid-19 yang terus naik seiring jumlah kasus kematian. Berdasarkan worldometers, Indonesia kini berada di posisi 16 dunia di jumlah 2,284,084 dan kematian 60,582. Dari rating ini, maka Indonesia perlu belajar dari China, Laos dan Vietnam.
Jika melihat jumlah kasus di China tercatat berada di peringkat 101 dunia dengan jumlah kasus mencapai 91,869 dengan kematian 4,636. Padahal jika melihat dahulu, China disorot dunia karena tingginya kasus Covid-19. Namun mereka berbenah dan cepat menyikapi pandemi ini dengan cepat.
Pemerintah China saat itu melarang perjalanan ke luar kota, dengan larangan yang lebih luas juga diberlakukan di bagian lain negara itu.
Tindakan tersebut menghadapi kritik pada kala itu, tetapi setelah diperkenalkan dan diberlakukannya kontrol perbatasan, China hanya mencatat wabah kecil dan sporadis dalam 12 bulan terakhir.
Baca juga : Vietnam Melaporkan Varian Baru Campuran Covid-19 India dan Inggris
Namunyang paling fenomenal adalah cara China melakukan pelacakan rakyatnya yang terkena Covid-19 dengan bantuan teknologi. China memiliki sistem pengawasan canggih yang bisa melacak warga negara mereka, baik secara daring maupun luring.
Lalu jika kita melihat Vietnam ada di peringkat 134 dunia. Vietnam memiliki jumlah kasus Covid-19 sebanyak 20,261 dengan kematian 86 orang.
Vietnam termasuk yang cerdik dan pintar menghadapi Pandemi Covid-19 skala dunia ini. Negara ini mulai bersiap menghadapi penyebaran virus corona beberapa pekan sebelum kasus pertama terdeteksi di sana.
Padahal, saat itu pihak China dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) masih menyebut penularan dari manusia ke manusia belum terbukti adanya. Namun, Vietnam memilih untuk tidak mau mengambil risiko dan tetap melakukan pencegahan sebisa yang mereka bisa upayakan. Thwaites menyebut respons cepat ini yang membuat Vietnam berhasil.
Selain itu, pemerintah Vietnam juga memperketat perbatasan. Bahkan mereka menutup akses dari china. Walaupun sempat dikritik namun langkah ini terbukti ampuh meminimalkan korban terkena Covid-19.
Bahkan peringkat Laos ada di 189 dunia. Negara Laos memiliki total kasus Covid-19 sebanyak 2,244 dengan angka kematian hanya 3 orang saja. Ini juga patut ditiru. Setidaknya, pemerintah tidak hanya mencontoh India saja sebagai patokan kebijakan. Melihat Brunei juga termasuk sukses di peringkat 204, kasus Covid-19 di Brunei sebanyak 262 angka kematian juga hanya 3 orang saja.
Jika melihat Vietnam, Laos dan Brunei dari total penduduk memang jauh dari Indonesia. Tapi jika melihat dari jumlah penduduk, maka kita bisa melihat apa yang dilakukan Pakistan yang berada di peringkat 29 dunia. Pakistan yan gjumlahnya penduduknya tepat di bawah Indonesia ini memiliki kasus 962,313 dengan jumlah kematian 22,408.
Tentu jumlah ini berbanding terbalik dengan Indonesia yang mencapai 2 juta kasus lebih. Lalu, kita belajar saja apa yang sudah dilakukan Pakistan. Sebelum Idul Fitri Pakistan telah menutup penyeberangan darat dengan Iran dan Afganistan untuk para pelancong dan memangkas penerbangan internasional. Seperti dilaporkan AFP, pemerintah memperingatkan akan adanya “masa kritis” beberapa minggu ke depan dalam pertempuran melawan Covid-19.
Terus apa yang sudah kita pelajari dari beberapa negara ini. Semuanya memiliki benang merah yang sama yaitu pembatasan di perbatasan. Bahkan mereka ada yang menutup penyebrangan. Indonesia, sepertinya perlu belajar dari ini. Karena sejak awal, Indonesia terlalu meremehkan terlihat dari pengawasan di penerbangan dimana WNA bebas keluar masuk. Termasuk varian delta yang masuk ke Indonesia, bisa diteliti dari mana awalnya. Namun sepertinya pemerintah belum memberikan penjelasan lengkapnya.
Lalu mungkin negara Federasi Mikronesia yang merupakan negara kepulauan berdaulat di Samudra Pasifik yang terdiri dari empat negara bagian dari barat ke timur, yaitu Yap, Chuuk, Pohnpei dan Kosrae yang tersebar di seluruh Samudera Pasifik Barat ini unik. Karena negara ini memiliki kasus Covid-19 berjumlah satu saja hingga Senin (5/7) ini. Negara dengan 702 km² dengan populasi 113.815 ribu di tahun 2019.
Ok. Kita simpulkan saja ya, sesuai dengan hadis nabi yang menyatakan tuntutlah ilmu sampai negeri china seperti masih relevan hingga saat ini. Jadi kita mau belajar tidak?
Comments