By 
STARJOGJA.COM, Info – Praktisi dan peneliti Global Health Security dan Pandemi pada Center for Environment and Population Health di Griffith University Australia, dr Dicky Budiman, mengatakan titer antibodi penyintas yang sudah divaksin tetap lebih tinggi dari penyintas yang belum di vaksin. Bahkan titer antibodi seorang penyintas yang sudah di vaksin sepuluh kali lebih tinggi dibandingkan seorang penyintas yang tidak di vaksin. Dan perlu diketahui, walaupun pasca infeksi, antibodi yang terbentuk tetap menurun bagi mereka yang belum di vaksin.
Berbicara mengenai orang yang rentan terhadap Covid, dr Dicky mengatakan semua orang rentan terhadap Covid. Pandemi terjadi karena belum ada manusia yang memiliki kekebalan. Dan bahwa seseorang terinfeksi karena semua manusia itu memiliki reseptor ACE2 yang hidup dan artinya semua memiliki kerentanan yang hampir sama tergantung misalnya, perilakunya, dan sebagainya.
“Dan bahwa ketika dia terinfeksi yang menentukan derajat keparahan nya itu nanti lain, bisa faktor risiko. Jadi orang terkena itu semuanya bukan karena dia cocok atau tidak, sama saja, semua orang akan terkena infeksi,” jelas dr Dicky.
Baca juga : Ilmuwan Telah Menemukan Antibodi Melawan Virus Corona
Kemudian jika berkaitan dengan varian delta atau varian yang ada di Brazil maupun Afrika mereka dapat bisa mereinfeksi atau menginfeksi ulang. Bahkan dalam satu orang menurutnya, bisa lebih dari satu varian yang menginfeksi. Sebab, varian-varian ini memiliki kelebihan atau kemampuan untuk menginfeksi.
Dr Dicky mengaku belum menemukan studi yang mengatakan bahwa seseorang yang sudah terinfeksi varian delta kemudian di vaksin , efektivitas vaksin tidak sebaik seseorang yang belum terkena jenis varian tersebut.
“Menyangkut efektivitas vaksin terhadap varian delta yang sudah terbukti itu ya mRNA. Jadi itu masih bisa sangat kita andalkan dalam menghadapi varian delta ini.” katanya.
Meski begitu, dr Dicky menegaskan pentingnya untuk melakukan vaksinasi, meskipun seseorang sudah terinfeksi varian delta. Karena menurut perkiraannya, virus ini akan terus bertambah banyak setidaknya sampai pertengahan tahun depan.
Sumber : Bisnis
Comments