STARJOGJA.COM, JOGJA – Pasien Isoman di Sleman Mulai Dievakuasi ke Isoter. Puluhan masyarakat yang positif Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah mulai dievakuasi ke lokasi isolasi terpadu (isoter). Hingga kini puluhan pasien yang sudah dievakuasi sejak Sabtu (31/7/2021) kemarin.
Sekda Sleman Harda Kiswaya mengatakan keputusan untuk melakukan proses evakuasi pasien yang melakukan isolasi mandiri (isoman) di wilayah Sleman diputuskan pada Jumat (30/7/2021). Proses evakuasi mulai dilakukan sejak Sabtu (31/7/2021) dengan melibatkan semua unsur di tingkat kapanewon.
“Satgas Covid-19 tingkat kapanewon, TNI/Polri dikerahkan untuk melakukan evakuasi pasien yang isoman. Ada juga personel Kopasus yang ikut membantu. Laporannya kemarin sudah ada 50-an warga yang dievakuasi,” kata Hardo kepada Harianjogja.com, Minggu (1/8/2021).
Menurut Hardo, evakuasi pasien Covid-19 yang menjalani isoman ke Isoter merupakan perintah pemerintah pusat. Tahap pertama pasien yang dievakuasi terutama yang rumahnya tidak memenuhi syarat untuk dijadikan isoman.
“Mereka yang masih enggan untuk dievakuasi ke Isoter terus kami edukasi,” katanya.
Pemkab, lanjut Harda, terus melakukan pendekatan humanis untuk evakuasi pasien yang isoman. Dia mengakui ada beberapa pasien yang masih enggan untuk dievakuasi ke Isoter. Warga yang bersikeras tetap Isoman, maka rumahnya harus tetap memenuhi syarat untuk isoman.
“Harus ada pengawasan dari Puskesmas dan masyarakat. Sebab tujuan evakuasi ini untuk mencegah penyebaran Covid-19 dan menyelamatkan kondisi kesehatan pasien dan orang lain dari pandemi ini,” tandasnya.
Terpisah, Penanggungjawab Fasilitas Kesehatan Darurat Covid-19 (FKDC) Sleman Makwan mengatakan setidaknya 55 pasien yang melakukan isoman dievakuasi ke Isoter.
Dari jumlah tersebut sebanyak 24 pasien dirujuk ke Isoter Asrama Haji, Rusun ASN PU di Maguwoharjo Sleman 10 pasien, Rusun Gemawang, Asrama Unisa dan Asrama Mahasiswa UII masing-masing tujuh pasien.
“Jadi totalnya ada 55 pasien. Untuk hari ini masih terus dilakukan evakuasi. Pasien yang divekuasi berasal dari berbagai kapanewon,” kata Makwan.
Dijelaskan dia, kapasitas Isoter lebih dari cukup untuk menampung pasien yang akan menjalani perawatan di Isoter. Sebab kapasitas tempat tidur di Asrama Haji dan isoter lainnya antara 50-55%.
“Masih sangat cukup, terutama di Asrama Haji dan Rusun ASN PUPR di Maguwoharjo,” tandasanya.
Sekadar diketahui, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman mencatat kasus aktif di Sleman hingga awal Agustus ini tercatat 6.917 kasus.
Sebagian besar dari mereka itu melakukan isoman di rumah. Dari jumlah tersebut sekitar 25% dinilai tidak memenuhi syarat melakukan isoman di rumah.
SUMBER : Harian Jogja
Comments