STARJOGJA.COM, Info – Seiring dengan menipisnya stok vaksin, Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja mengubah strategi vaksinasi. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Jogja, Emma Rahmi Aryani, vaksinasi di Jogja kini fokus pada penerima dosis dua.
Stok vaksin terakhir di gudang dan yang tersebar di puskesmas sebanyak 11.000 dosis Sinovac. Saat ini penambahan stok vaksin masih dalam proses pengajuan ke pemerintah pusat melalui Pemerintah Daerah DIY.
Dinkes Jogja mengajukan permohonan vaksin secara berjenjang 100.000 dosis dan 240.000 dosis. Jumlah ini juga untuk percepatan program Jogja Merdeka Vaksin. Pemkot Jogja menargetkan pada 17 Agustus 2021 sebanyak 70 persen penduduknya sudah tervaksin.
Baca juga :Pengambilan Bansos di Jogja dan Bersamaan dengan Vaksinasi
“Stok menipis, sehingga untuk saat ini perlu dilakukan perubahan strategi vaksinasi. Tidak hanya mengejar sebanyak-banyaknya vaksinasi dosis pertama, tetapi lebih mengutamakan menyelesaikan dosis kedua terlebih dulu,” kata Emma, Senin (2/8/2021).
Adapun kebutuhan vaksin untuk vaksinasi dosis kedua sebanyak 51.000 dosis. Angka ini untuk jangka waktu sampai akhir Agustus 2021. Dari kebutuhan ini, stok yang tersisa tidak mencukupi. Sehingga Dinkes Jogja berharap stok kembali datang agar percepatan vaksinasi bisa lebih lancar. Pengajuan vaksin dari Dinkes Jogja untuk vaksin Sinovac dan Astrazeneca. Vaksinasi di Jogja menggunakan dua jenis vaksin tersebut.
Sejauh ini, dari target 350.000 warga Kota Jogja, baru 127.000 orang yang telah mendapat vaksin. Perhitungan ini untuk warga 12 tahun ke atas. Wali Kota Jogja, Haryadi Suyuti berharap ada kebijakan khusus untuk Kota Jogja terkait distribusi vaksin dari Pemerintah DIY. Hal ini lantaran Jogja gencar dalam vaksinasi.
Haryadi mengatakan distribusi vaksin perlu menyesuaikan dengan program yang berjalan di tiap daerah. “Jika programnya dilakukan agresif dan gencar, maka membutuhkan persediaan vaksin dalam jumlah banyak,” katanya.
Agar target gerakan Jogja Merdeka Vaksin bisa terpenuhi, maka capaian vaksinasi perlu 11.000 orang per hari.
Sumber : Harianjogja
Comments