STARJOGJA.COM, Info – Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Profesor Zubairi Djoerban mengungkapkan penyebab terjadinya lonjakan kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia hingga menembus 100.000 kasus. Profesor Zubairi menjelaskan bahwa jumlah kematian Covid-19 di Indonesia sudah melebihi 100.000 jiwa termasuk di antaranya adalah 598 dokter.
Di sisi lain, angka kematian bisa saja sebenarnya jauh lebih tinggi dari data yang tercatat.
“Apa yang membuat angka kematian begitu meroket ya? Kondisi kita dua bulan terakhir sebenarnya bisa menjawab pertanyaan itu. Ada antrean panjang pasien Covid-19 untuk mendapatkan tempat tidur di rumah sakit,” kata Zubairi melalui Twitter, Jumat (6/8/2021).
Selain antrean pasien yang mengular, kurangnya pasokan oksigen dan isolasi mandiri yang kurang tertangani menghasilkan 30.000-an nyawa melayang hanya pada Juli saja.
“Faktanya, rumah sakit memang mengalami kekurangan oksigen dan terisi jauh melebihi kapasitas jumlah pasiennya. Sehingga makin sulit untuk merawat dengan intens, bahkan ada yang terpaksa menolak pasien karena penuh. Pada sisi lain, tenaga medis dan kesehatan juga kewalahan,” ujarnya.
Baca juga : Kasus Kematian Covid-19 di Indonesia Tinggi
Berdasarkan laporan dari lapangan, ternyata puskesmas dan pasien kesulitan menghubungi hotline rumah sakit. Mereka mencoba menghubungi namun tidak ada yang angkat. Akibatnya, ambulans dari puskesmas tidak bisa jalan ke rumah sakit. Pasien pun tidak tertangani dan akhirnya meninggal.
“Jadi, saya mohon banget, hotline di rumah sakit itu dibuka dan direspons. Karena ambulans dari puskesmas baru bisa berangkat kalau rumah sakit yang dituju memberi jaminan. Namanya hotline ya harus merespons, apapun kondisinya. Paling tidak memberi informasi faktual saat itu,” tegasnya.
Sementara itu, berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, total kasus kematian akibat Covid-19 telah menembus angka 102.375 per Kamis (5/8/2021). Adapun, total kasus kasus positif menembus 3.568.331, sedangkan kasus sembuh totalnya hampir menembus 3 juta atau tepatnya 2.947.646 orang.
Sumber : Bisnis
Comments