STARJOGJA.COM, Info – Minggu ini kita dapat melihat planet Jupiter dalam keadaan mata telanjang. Karena, planet tersebut sedang dalam momen terbesar dan paling terang.
Fenomena ini disebut oposisi Jupiter. Oposisi Jupiter adalah waktu ketika Jupiter, Bumi dan Matahari berada pada satu garis lurus.
Oposisi pada Jupiter sama dengan fase oposisi Bulan atau purnama, sehingga Jupiter dapat terlihat paling terang jika teramati dari Bumi. Dikutip dari Pussaina Lapan, puncak oposisi Jupiter terjadi pada pukul 07.53 WIB / 08.53 WITA / 09.53 WIT dengan magnitudo tampak sebesar -2,9. Lebar sudut Jupiter ketika oposisi sebesar 0,82 menit busur dengan jarak 4,013 sa atau 600,3 juta kilometer dari Bumi.
Baca Juga : Tampil di Langit Malioboro, The Jupiters Waspadai Gedung Tinggi
Sayangnya, Jupiter masih di bawah ufuk saat oposisi jika diamati di Indonesia, sehingga baru dapat diamati dari arah Timur-Tenggara hingga Barat-Barat Daya sejak sebelum Matahari terbenam hingga setelah Matahari terbit. Selain oposisi jupiter, planet gas raksasa itu berada diposisi tepat disebrang matahari dan langit Bumi pada tanggal 19 Agustus. Ini terkait konjungsi Tripel Bulan-Saturnus-Jupiter.
Fenomena ini berlangsung selama lima hari sejak 19 hingga 23 Agustus mendatang. Dapat disaksikan dari arah Timur-Tenggara sejak 20-45 menit setelah Matahari terbenam hingga pukul 3.00-4.30 waktu setempat dari arah Barat-Barat Daya. Kecerlangan Jupiter konstan di −2,87 sedangkan kecerlangan Saturnus bervariasi antara +0,31 hingga +0,33.
Bulan berfase Bulan Besar (Benjol Awal) hingga Bulan Susut (Benjol Akhir) ketika berkonjungsi dengan Jupiter dan Saturnus. “Agustus mungkin adalah waktu terbaik tahun ini untuk menikmati melihat Jupiter dan Saturnus, karena kedua planet mencapai oposisi bulan ini,” kata NASA Dikutip dari space.com jumat, (20/08/2021) tentang bagimana petunjuk untuk menemukan kedua planet tersebut yang juga sedang dalam posisi berdekatan di langit.
Jika Anda melihat ke tenggara, Jupiter terletak tepat di atas bulan pada hari Sabtu (21 Agustus).
Kebetulan, bulan purnama Agustus disebut “Bulan Biru” karena aturan penjadwalan yang tidak jelas yang tidak ada hubungannya dengan warna. Untuk melihat Jupiter, lihat ke kiri bulan purnama (atau kanan, jika Anda menggunakan teleskop) kita akan melihat dua titik terang yang terpisah beberapa derajat disepanjang jalur planet bulan di langit kita. Saturnur akan berada tepat di sebelah kiri bulan, dan Jupiter akan berada sedikit lebih jauh ke kiri dari bulan. Tidak hanya Saturnus dan Jupiter. Pluto dan Neptunus juga akan menunjukan keberadaannya di sepanjang bulan Agustus.
Pluto akan sangat redup (hanya terlihat di teleskop berukuran sedang), tetapi tepat di atas bulan pada 19 Agustus. Neptunus juga akan redup dan rendah si langit bagian tenggara. Namun, Neptunus akan berada di sebelah kiri bulan pada 22 Agustus dan Anda mungkin melihatnya sekilas dengan teleskop. Dalam beberapa minggu mendatang, Jupiter akan tetap sangat terlihat.
Untuk menemukan konstelasi berbentuk mata panah, carilah pola bintang Segitiga Musim Panas dan buat garis dari Vega (bintang paling terang ke lima di langit malam) melalui Altair (bintang paling terang ke duabelas di langit malam) ke langit selatan yang lebih rendah. Apabila anda memiliki Teleskop, Sky & Telescope merekomendasikan untuk mencari 4 bintang jovian atau “Galilean” Terbesar (Callisto, Europa, Io, dan Ganymede) pada malam hari tanggal 24 hingga 25 Agustus, saat bulan-bulan tersusun di kedua sisi dari Jupiter.
“Teleskop kecil akan dengan jelas menunjukkan semua itik Galilea dan liku-liku mereka di sekitar induk ayam Jupiter,” jelas Sky & Telescope.
“Instrumen yang sedikit lebih besar, dalam kisaran 4 hingga 6 inci, akan mengungkapkan bayangan yang dilemparkan bulan ketika mereka transit di depan planet ini, serta menghilangnya dan muncul kembali di dahan sebelum dan sesudah mereka disihir oleh Jupiter. Ganymede, bulan terbesar, menghasilkan bayangan paling gelap dan paling mudah dilihat, sedangkan Europa, bulan terkecil, membutuhkan lebih banyak konsentrasi.”
Sumber : Bisnis
Comments