STARJOGJA.COM, Info – Bulan September 2021 hujan sudah mulai turun di Daerah Istimewa Yogyakarta. Reni Kraningtyas Kepala Stasiun Klimatologi Sleman mengatakan hingga tanggal 23 September masih masuk masa transisi atau masa pancaroba atau peralihan dari kemarau ke musim hujan di bulan September.
“Sehingga masyarakat terkena dampak pancaroba. Hujan lebat disertai angin dan petir hanya daerah tertentu belum menyeluruh,” katanya di 101,3 FM 23 September 2021.
Reni menganalisa dan memprediksi awal musim kemarau ke pancaroba sudah sesuai di bulan September ini. Walaupun masa musim kemarau tahun ini lebih basah dari normalnya masyarakat karena masih merasakan hujan di bulan Juni hingga masa peralihan bulan ini.
Baca juga : Musim Hujan, Stok Cabai di Bantul Kosong
“Dinamika atmosfer itu fluktuasi, perubahan ini mengakibatkan pola cuaca bisa berubah dan terganggu. Awalnya kemarau tidak hujan, ada hujan jadi masyarakat harus update terus dari BMKG. Kalau kita mengandalkan pranoto mongso ya sudah susah jadi patokan, jadi harus update BMKG,” katanya.
Reni mengatakan awal mula pancaroba terjadi di Kulonprogo barat utara dan Sleman barat utara sehingga awal musim hujan akan dimulai dari wilayah itu. Sehingga awal bulan Oktober musim hujan diprediksi sudah masuk wilayah DIY.
“Mulai masuk penghujan di Kulonprogo dan Sleman disusul kota Jogja, Bantul dan Gunungkidul. Puncak musim hujan bulan Januari 2022,” katanya.
Saat musim hujan ia mengimbau masyarakat agar selalu antisipasi terjadi bencana dari musim penghujan ini. Ia meminta sedini mungkin harus menjaga lingkungan sekitar terkait drainase pastikan tidak tersumbat.
“Tidak buang sampah di sungai, musim penghujan potensi longsor sehingga jika sudah terjadi hujan lebat terjadi retakan tanah dan gerakan tanah langsung lapor ke pemerintah setempat dan cepat dievakuasi,” katanya.
Selain itu potensi angin kencang atau angin puting beliung dan petir saat musim hujan juga harus diantisipasi. Menurut Reni masyarakat dapat melihat tanda sebelum terjadi angin puting beliung di wilayahnya.
“Biasanya malam hari kondisi udara sumuk, berlangsung pagi hari sampai jam 10. Sampai jam sepuluh keatas melihat awan bergumpal itu bisa menjadi hujan lebat disertai angin kencang. Hujan rintik dengan hembusan angin dingin dan semakin kencang dinginnya,” katanya.
Comments