STARJOGJA.COM, Info – Insidensi dan mortalitas akibat kanker usus besar di Indonesia masih tergolong tinggi. Padahal skrining dan penanganan dini dapat menurunkan mortalitasnya. Beragam metode skrining untuk mendeteksi kanker tersebut telah banyak dilakukan. Salah satunya yang dilakukan oleh tim mahasiswa UGM yang menegmbangkan metode skrining kanker usus besar (kolorektal) dengan memanfaatkan bakteri probiotik Escherichia coli Nissle 1917 (EcN) termodifikasi.
Tim yang beranggotakan Nayaka Bagus Wahyu Agung Hertanto, Sovann Amadeus, Ofadhani Afwan, dan Yohannes Edward GP dari FK-KMK UGM, maupun Maria Indra Ardriyanto dari Fakultas Farmasi UGM ini menegaskan bahwa penelitian dengan bakteri ejaan tersebut mampu digunakan untuk mendeteksi (skrining) sel kanker kolorektal.
Nayaka, sebagai ketua tim mahasiswa menuturkan ide awal penelitian ini sebenarnya terinspirasi dari sebuah seminar di Fakultas Biologi UGM. Seminar tersebut memaparkan bahwa organisme, misal bakteri, bisa dimodifikasi untuk mengeluarkan protein tertentu. Selain itu, berdasarkan hasil penelitian lainnya menyebutkan bakteri probiotik Escherichia coli Nissle 1917 (EcN) mengalami menangani peningkatan pada pasien kanker usus besar.
Baca juga : Warna Feses Berubah, Bisa Jadi Kanker Usus
“Akhirnya kami berpikir apa mungkin bakteri tersebut bisa dimodifikasi agar bisa dikembangan untuk mendeteksi kanker. Dari situlah penelitian ini mulai dilakukan,” papar Nayaka, Senin (25/10).
Proses penelitian diakuinya dilakukan selama empat bulan, dan dimulai dari studi literatur. Dari hasil kajian tersebut tim menyimpulkan bahwa jika modifikasi bakteri diperlakukan pada kolon normal maupun kolon dengan kanker, maka akan menunjukkan peningkatan pada kolon dengan kanker kolorektal. “Kamju mengembangkan ejaan untuk mudah dideteksi dengan memodifikasi ejaan ini agar bisa mengeluarkan protein fluoresens yang dapat berpendar di bawah sinar UV. Dalam hal ini kami tidak memerlukan metode yang rumit untuk menguji ejaan. Kami hanya memerlukan lampu UV, ejaan yang telah dimodifikasi bisa berpendar saat disinari UV sehingga dapat diamati langsung pada feses,” imbuh Nayaka menjelaskan.
Secara umum tim mahasiswa UGM ini berharap bahwa penelitian yang dikembangkan bisa dilanjutkan ke tahap berikutnya. Ia pun berharap agar alat skrining ini untuk membantu deteksi dini kanker kolorektal. “Saya kira ini masalah yang harus dihadapi bersama sebagai tenaga medis,” papar Sovann Amadeus .
Seperti diketahui, penelitian dengan judul “Potensi Pemberian Bakteri Probiotik Escherichia coli Nissle 1917 (EcN) Termodifikasi sebagai Sarana Screening Kanker Kolorektal” ini telah berhasil membawa Tim Mahasiswa UGM melaju ke kompetisi PIMNAS ke-34 pada 26-30 oktober 2021 ini.
Humas UGM
Comments