STARJOGJA.COM, Info – Selain menjaga keamanan, Satuan Pengamanan (Satpam) juga menjadi garda terdepan penanganan Covid-19. Bahkan kewenangan Satpam bisa ditingkatkan menjadi cyber security.
Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengatakan sejatinya Satpam merupakan unsur pembantu Polri pada pembinaan Kamtibmas, pelurusan informasi, dan penegakan peraturan serta menumbuhkan kesadaran akan keamanan di lingkungan kerja. Sultan pun mengusulkan agar ketugasan Satpam diperluas mencakup cyber-security atau keamanan siber.
Peluang tersebut terbuka setidaknya saat menjadi cyber-security di perusahaan sehingga perlu diberikan pelatihan pada jenjang Gada Utama.
Baca juga : Gandeng Grab, Sultan Ingin Wujudkan Cyber Province
“Fungsinya adalah pengamanan informasi dari serangan siber atau cyber-attack, yang dengan sengaja melakukan tindakan mengganggu kerahasiaan, integritas, dan kebocoran informasi perusahaan,” ujar Sultan saat membuka Rakernas Asosiasi Badan Usaha Jasa Pengamanan Indonesia (ABUJAPI) di Royal Ambarukmo Jogja, Jumat (12/11/2021).
Menurut Sultan, saat ini dunia telah sudah memasuki cyber-age yang juga merupakan era-disrupsi teknologi yang membawa banyak perubahan fundamental. Sultan pun berharap agar ABUJAPI menjadi asosiasi yang disegani sehingga memiliki bargaining position yang kuat di mata pemerintah untuk berunding tentang regulasi yang terkait dengan jasa pengamanan.
“Di era milenial ini profil Satpam tidak hanya dikenal dari penampilan luarnya saja yang mengandalkan kebugaran fisik, ketegaran sikap, dan ketegasan bertindak. Tetapi juga softside-nya yang smart serta memiliki kecakapan nalar dan daya-daya intelektual,” harap Sultan.
Ketua Umum ABUJAPI Agoes Dermawan mengapresiasi dukungan Sultan yang memuliakan profesi Satpam. Sultan mendorong Satpam harus memiliki marwah sebagai satuan pengamanan yang bisa menciptakan masyarakat aman, damai, tenang. “Atas arahan dan saran Sri Sultan langkah strategis yang akan kami lakukan terkait profesi Satpam ke depan adalah Satpam harus bisa menjadi jembatan, penguat bagi seluruh kepentingan masyarakat,” jelasnya.
Saat pandemi ini, Satpam sebagai garda terdepan dalam skrining Covid-19 di berbagai layanan. Pembinaan satpam akan senantiasa dilakukan karena Satpam adalah satuan yang mampu berada di semua lini. Seperti wisata, retail, mal, dan masing-masing memiliki cara yang berbeda. “Jumlah Satpam yang kami kelola saat ini ada 1,6 juta orang seluruh Indonesia. Itu dikelola di bawah 5.900 asosiasi badan usaha jasa pengamanan,” katanya.
Sekjen ABUJAPI Suryawisesa Karang menambahkan Rakernas ABUJAPI tahun ini mengangkat Tema BISA (Bridging All Members; Information Center; Strengthen Organization; Aspiration Channel). Rakernas diharapkan menjadi jembatan menuju tingkat kesejahteraan anggota yang lebih baik. “Kami bekerjasama dengan berbagai pihak untuk terus meningkatkan kesejahteraan Satpam,” ujarnya.
Ketua ABUJAPI DIY Salva Yurivan Saragih mengatakan untuk DIY terdapat 60 unit lembaga dan 6.000 orang Satpam yang bergabung dengan ABUJAPI. Menjadi Satpam harus mengantongi sertifikasi. Mereka saat bertugas memiliki kewenangan terbatas kepolisian. “Selama pandemi permintaan Satpam berkurang dan gajinya sempat dipotong 25%. Saat ini sudah pulih seiring dengan bergeraknya roda perekonomian di DIY,” katanya.
Ke depan, kata Salva, Satpam masih menjadi garda terdepan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Satpam diminta untuk selalu mengingatkan protokol kesehatan di lingkunhannya. Mereka sudah mendapatkan vaksinasi karena resikonya tinggi karena berhadapan langsung dengan orang per orang. “Ada beberapa anggota yang terpapar. Namun jumlahnya kecil sekali,” katanya.
Sumber: harianjogja
Comments