STARJOGJA.COM, Info – Lampu lalu lintas di sepanjang jalan dari Jogja sampai dengan Solo tercatat ada 36 sehingga keberadaan Tol Jogja-Solo akan mempersingkat waktu tempuh karena tak ada lampu bangjo di jalan bebas hambatan. Banyaknya lampu bangjo tersebut membuang-buang waktu pengendara. Pembangunan Tol Jogja-Solo digadang-gadang bakal mempersingkat waktu tempuh kedua kota. Solo-Jogja yang biasanya ditempuh 1,5 jam dapat diperpendek menjadi 20 menit mulai 2023 saat tol rampung dibangun pada Agustus 2023 nanti.
Pengamat ekonomi dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Lukman Hakim, menilai pendeknya waktu tempuh itu akan berdampak signifikan terhadap banyak hal. Distribusi barang menjadi lebih cepat, begitu pula perjalanan kendaraan wisata antar kedua kota.
Ia menyebut para pelaju Solo-Jogja sempat menghitung jumlah lampu lalu lintas di sepanjang ruas jalan itu mencapai 36 titik. Apabila setiap titiknya, pengendara harus berhenti selama satu menit, maka total waktu hentinya sampai 36 menit.
Baca juga : Tol Jogja Solo Trase Gamping-YIA Dibangun Awal
“Saat pengendara lewat jalan tol, mereka sudah memangkas 36 menit sendiri,” kata dia, Selasa (11/1/2022).
Lukman menyampaikan diskusi mengenai jalan tol itu sudah mulai mengemuka dari 1980an. Namun saat itu hasil diskusi dan studi dianggap tidak feasible karena lalu lintas tidak sepadat saat ini, sehingga keberadaan jalan tol tidak berpengaruh banyak. Begitu pula, jumlah traffic light yang kala itu belum sepadat saat ini. Isu lain saat itu adalah jalur jalan tol yang akan menabrak banyak tempat bersejarah.
“Dulu diperkirakan kalau lewat daerah Klaten akan banyak merusak situs bersejarah punya Kraton, jadi takut untuk dibuat. Sultan HB X mengatakan silakan buat jalan tol tapi lewat atas, maka akhirnya jalan tol itu dibuat melayang atau elevated. Mulai dari keluar pintu tol Solo langsung naik ke atas, maka hanya 20 menit karena jalurnya lurus,” bebernya.
Studi kelayakan atau feasibility study pada 1980-an masih lewat jalan bawah yang dikhawatirkan menabrak situs-situs bersejarah, dan tanah pepunden Kraton, sehingga tidak diterima dengan baik. Teknologi belakangan ini lantas memungkinkan keberadaan jalan tol layang, sehingga butuh waktu hanya 20 menit dari Solo ke Jogja, pun sebaliknya.
“Distribusi barang lancar, pelaju lebih cepat sampai, nantinya akan mendukung keberadaan kereta rel listrik (KRL) Solo-Jogja, karena ini transportasi massal, sedangkan tol digunakan untuk transportasi pribadi dan barang, ya, memang nanti persoalannya di cost ya, tarifnya berapa apa sama seperti Solo-Semarang yang per 1 km senilai Rp1.000, itu sangat tinggi. Dan mungkin jadi penyebab tol-tol saat ini masih sepi, karena masih terlalu mahal,” ucap Lukman.
Sumber : JIBI/Solopos
Comments