STARJOGJA.COM, BANTUL – 13 Meninggal dalam Kecelakaan Bus di Bukit Begi. Polisi dan sejumlah saksi mata menjelaskan kronologi kecelakaan bus pariwisata yang menabrak tebing Bukit Begi di Jalan Imogiri Mangunan, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Bantul, Minggu (6/2/2022).
Kasat Lantas Polres Bantul, AKP Gunawan, mengatakan bus bernomor polisi AD 1507 EH berwarna hijau corak putih tersebut melaju dari arah Mangunan menuju arah Imogiri. Bus rombongan wisatawan tersebut berisi 40 orang dari Solo, Jawa Tengah, hendak menuju kawasan Pantai Parangtritis.
Sampai lokasi kejadian bus menabrak pembatas jalan sampai akhirnya terjadi kecelakaan.
“Dari awal sudah oleng, diduga rem blong,” terang Gunawan.
Sampai saat ini, kepolisian bersama personel Basarnas masih melakukan evakuasi di lokasi kejadian.
Sementara, seorang saksi mata yang melihat kecelakaan tersebut, R. Muhammad Elko Pasa, 36, mengatakan peristiwa maut itu terjadi sekitar pukul 13.30 WIB.
Saat kejadian Elko Pasa tepat di berada di depan bus yang mengalami kecelakaan. Mobil yang dia kemudikan berhenti karena karena ada mobil mogok yang meminta bantuan.
Saat itu, dia sudah mendengar bus warna hijau melaju dari atas atau dari arah Mangunan hendak menuju Imogiri. Dia sudah memberikan aba-aba agar bus berjalan pelan karena ada mobil mogok. Namun bus tersebut sudah oleng ke kanan dan ke kiri,. Akhirnya bus berbelok ke kanan dan menabrak tebing.
“Ada berapa penumpang yang terlempar ke luar bus. Setelah itu saya mendekat dan sudah banyak darah. Saya takut,” kata Elko Pasa.
Warga Imogiri ini pun akhirnya menelepon Polsek Imogiri. Setelah itu, polisi, Basarnas, sukarelawan, dan warga langsung melakukan evakuasi. Beberapa mobil ambulans berseliweran melarikan korban ke rumah sakit.
Ia mengatakan banyak penumpang yang patah tulang. Ada juga yang kejepit. Elki Pasa menduga bus mengalami rem blong. Sementara di depannya banyak kendaraan sehingga sopir membanting setir ke kanan dan menabrak tebing.
Korban tewas akibat bus pariwisata menabrak tebing Bukit Bego di Jalan Imogiri-Mangunan, Dusun Kedungguweng, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Minggu (6/2/2022) siang sebanyak 13 orang.
Kepala Unit Penegakan Hukum Satlantas Polres Bantul Iptu Maryono memgatakan berdasarkan laporan anggotanya di sejumlah rumah sakit, korban meninggal dunia dalam kecelakaan bus pariwisata itu 13 orang.
“Laporan anggota di rumah sakit. Penumpang bus ada 42 orang. Yang meninggal dunia 13 orang, lainnya luka-luka,” kata Maryono di lokasi kejadian.
Maryono mengatakan korban meninggal dunia dan luka berat dalam kecelakaan tragis di Jalan Imogiri Mangunan itu dievakuasi ke tiga rumah sakit, yakni Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul, PKU Muhammadiyah Bantul, dan Rumah Sakit Nurhidayah.
“Adapun yang luka ringan ringan dirawat di Puskesmas Imogiri,” ujar Maryono.
Polisi dan sejumlah saksi mata menjelaskan kronologi kecelakaan bus pariwisata yang menabrak tebing Bukit Begi di Jalan Imogiri Mangunan, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Bantul, Minggu (6/2/2022).
Kasat Lantas Polres Bantul, AKP Gunawan, mengatakan bus bernomor polisi AD 1507 EH berwarna hijau corak putih tersebut melaju dari arah Mangunan menuju arah Imogiri. Bus rombongan wisatawan tersebut berisi 40 orang dari Solo, Jawa Tengah, hendak menuju kawasan Pantai Parangtritis.
Sampai lokasi kejadian bus menabrak pembatas jalan sampai akhirnya terjadi kecelakaan.
“Dari awal sudah oleng, diduga rem blong,” terang Gunawan.
Sampai saat ini, kepolisian bersama personel Basarnas masih melakukan evakuasi di lokasi kejadian.
Sementara, seorang saksi mata yang melihat kecelakaan tersebut, R. Muhammad Elko Pasa, 36, mengatakan peristiwa maut itu terjadi sekitar pukul 13.30 WIB.
Saat kejadian Elko Pasa tepat di berada di depan bus yang mengalami kecelakaan. Mobil yang dia kemudikan berhenti karena karena ada mobil mogok yang meminta bantuan.
Saat itu, dia sudah mendengar bus warna hijau melaju dari atas atau dari arah Mangunan hendak menuju Imogiri. Dia sudah memberikan aba-aba agar bus berjalan pelan karena ada mobil mogok. Namun bus tersebut sudah oleng ke kanan dan ke kiri,. Akhirnya bus berbelok ke kanan dan menabrak tebing.
“Ada berapa penumpang yang terlempar ke luar bus. Setelah itu saya mendekat dan sudah banyak darah. Saya takut,” kata Elko Pasa.
Warga Imogiri ini pun akhirnya menelepon Polsek Imogiri. Setelah itu, polisi, Basarnas, sukarelawan, dan warga langsung melakukan evakuasi. Beberapa mobil ambulans berseliweran melarikan korban ke rumah sakit.
Ia mengatakan banyak penumpang yang patah tulang. Ada juga yang kejepit. Elki Pasa menduga bus mengalami rem blong. Sementara di depannya banyak kendaraan sehingga sopir membanting setir ke kanan dan menabrak tebing.
Korban tewas akibat bus pariwisata menabrak tebing Bukit Bego di Jalan Imogiri-Mangunan, Dusun Kedungguweng, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Minggu (6/2/2022) siang sebanyak 13 orang.
Kepala Unit Penegakan Hukum Satlantas Polres Bantul Iptu Maryono memgatakan berdasarkan laporan anggotanya di sejumlah rumah sakit, korban meninggal dunia dalam kecelakaan bus pariwisata itu 13 orang.
“Laporan anggota di rumah sakit. Penumpang bus ada 42 orang. Yang meninggal dunia 13 orang, lainnya luka-luka,” kata Maryono di lokasi kejadian.
Maryono mengatakan korban meninggal dunia dan luka berat dalam kecelakaan tragis di Jalan Imogiri Mangunan itu dievakuasi ke tiga rumah sakit, yakni Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul, PKU Muhammadiyah Bantul, dan Rumah Sakit Nurhidayah.
“Adapun yang luka ringan ringan dirawat di Puskesmas Imogiri,” ujar Maryono.
Polisi dan sejumlah saksi mata menjelaskan kronologi kecelakaan bus pariwisata yang menabrak tebing Bukit Begi di Jalan Imogiri Mangunan, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Bantul, Minggu (6/2/2022).
Kasat Lantas Polres Bantul, AKP Gunawan, mengatakan bus bernomor polisi AD 1507 EH berwarna hijau corak putih tersebut melaju dari arah Mangunan menuju arah Imogiri. Bus rombongan wisatawan tersebut berisi 40 orang dari Solo, Jawa Tengah, hendak menuju kawasan Pantai Parangtritis.
Sampai lokasi kejadian bus menabrak pembatas jalan sampai akhirnya terjadi kecelakaan.
“Dari awal sudah oleng, diduga rem blong,” terang Gunawan.
Sampai saat ini, kepolisian bersama personel Basarnas masih melakukan evakuasi di lokasi kejadian.
Sementara, seorang saksi mata yang melihat kecelakaan tersebut, R. Muhammad Elko Pasa, 36, mengatakan peristiwa maut itu terjadi sekitar pukul 13.30 WIB.
Saat kejadian Elko Pasa tepat di berada di depan bus yang mengalami kecelakaan. Mobil yang dia kemudikan berhenti karena karena ada mobil mogok yang meminta bantuan.
Saat itu, dia sudah mendengar bus warna hijau melaju dari atas atau dari arah Mangunan hendak menuju Imogiri. Dia sudah memberikan aba-aba agar bus berjalan pelan karena ada mobil mogok. Namun bus tersebut sudah oleng ke kanan dan ke kiri,. Akhirnya bus berbelok ke kanan dan menabrak tebing.
“Ada berapa penumpang yang terlempar ke luar bus. Setelah itu saya mendekat dan sudah banyak darah. Saya takut,” kata Elko Pasa.
Warga Imogiri ini pun akhirnya menelepon Polsek Imogiri. Setelah itu, polisi, Basarnas, sukarelawan, dan warga langsung melakukan evakuasi. Beberapa mobil ambulans berseliweran melarikan korban ke rumah sakit.
Ia mengatakan banyak penumpang yang patah tulang. Ada juga yang kejepit. Elki Pasa menduga bus mengalami rem blong. Sementara di depannya banyak kendaraan sehingga sopir membanting setir ke kanan dan menabrak tebing.
Korban tewas akibat bus pariwisata menabrak tebing Bukit Bego di Jalan Imogiri-Mangunan, Dusun Kedungguweng, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Minggu (6/2/2022) siang sebanyak 13 orang.
Kepala Unit Penegakan Hukum Satlantas Polres Bantul Iptu Maryono memgatakan berdasarkan laporan anggotanya di sejumlah rumah sakit, korban meninggal dunia dalam kecelakaan bus pariwisata itu 13 orang.
“Laporan anggota di rumah sakit. Penumpang bus ada 42 orang. Yang meninggal dunia 13 orang, lainnya luka-luka,” kata Maryono di lokasi kejadian.
Maryono mengatakan korban meninggal dunia dan luka berat dalam kecelakaan tragis di Jalan Imogiri Mangunan itu dievakuasi ke tiga rumah sakit, yakni Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul, PKU Muhammadiyah Bantul, dan Rumah Sakit Nurhidayah.
“Adapun yang luka ringan ringan dirawat di Puskesmas Imogiri,” ujar Maryono.
Comments