Kapolsek Bantul, Ayom Yuswandono mengatakan peristiwa korban gantung diri di rumahnya itu kali pertama diketahui oleh kakak kandung korban Dwi Rahayu Yuliastuti.
Saat itu saksi Dwi menghubungi korban untuk menanyakan tugas sekolah yang dikerjakan, namun tak kunjung mendapat jawaban dari telepon selular milik korban.
BACA JUGA: Guru SD dan SMP Diajari Buat Ecobricks
Kemudian saksi Dwi berusaha mendatangi rumah korban. Setibanya di rumah korban tersebut saksi kemudian memanggil korban namun juga tidak ada jawaban. “Kemudian saksi masuk di dalam rumahnya dan pada saat membuka pintu rumah korban, saksi melihat bahwa adiknya tersebut sudah dalam keadaan meninggal dengan cara gantung diri di blandar [cor- coran semen] tepatnya yang berada di ruang tengah dengan menggunakan tali tampar berwarna biru kombinasi putih dengan panjang kurang lebih sekitar 12 meter dan di bawahnya terdapat meja makan,” papar Ayom, saat dihubungi Minggu (20/2/2022)
Mengetahui adiknya gantung diri, kakak korban kemudian memanggil warga sekitar dan minta tolong untuk menghubungi petugas medis dan polisi. Polisi bersama inafis Polres Bantul dan petugas medis dari Puskesmas Bantul I langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksanya. Dari hasil pemeriksaan tim medis, kata Ayom, tidak terdapat luka-luka akibat penganiayaan dalam jasad korban.
Korban diduga sudah meninggal tiga jam sebelumnya. Lebih lanjut Ayom mengatakan berdasarkan keterangan para saksi, korban gantung diri dikarenakan stres atau tekanan atau memikirkan pekerjaan di tempat kerjanya.
“Berdasarkan keterangan saksi kakak korban bahwa korban setiap ada pekerjaan yang harus dikerjakan dengan berbasis menggunakan komputer korban merasa tidak mampu sehingga minta tolong kepada saksi untuk membantu mengerjakannya,” ujar Ayom.
Masih berdasarkan keterangan saksi, kata Ayom, korban korban sebelumnya juga tidak mempunyai riwayat penyakit. Setelah dilakukan pemeriksaan korban , pihak keluarga korban menerima kejadian sebagai musibah tersebut dan tidak akan menuntutnya. Selanjutnya korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Catatan Redaksi:
Berita ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan hal serupa. Bila Anda atau teman Anda menunjukkan adanya gejala depresi yang mengarah ke bunuh diri, silakan menghubungi psikolog atau layanan kejiwaan terdekat. Anda juga bisa menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes di 1500-567.
Comments