By 
STARJOGJA.COM, Info – Serangan Umum (SU) 1 Maret 1949 menjadi momentum pembuktian negara kepada dunia jika masih berdaulat dari penjajahan Belanda. Kabid Pemeliharaan dan Pengembangan Sejarah Bahasa Sastra dan Permuseuman Dinas Kebudayaan DIY Tri Agus Nugroho S.Sos M.Sc mengatakan SU 1 Maret itu diinisiasi Sultan HB IX.
“Karena (HB IX) mendapatkan informasi politik luar negeri maka harus membuktikan Indonesia masih ada, dengan dibuktikan menguasai Jogja selama 6 jam, ini strategi ketika itu,” katanya di 101.3 Star FM Jumat (25/2/2022).
Agus mengatakan SU 1 Maret merupakan strategi yang pas dalam mencuri perhatian dunia. Adanya SU 1 Maret ini membuktikan Indonesia masih bisa melawan dan menjadi bahan yang kuat untuk diplomat Indonesia memaksa Belanda berunding lagi.
“Akhirnya 27 Desember 1949 ada upacara pengakuan kedaulatan Indonesia. Selama ini 17 Agustus versi Indonesia, tapi SU 1 Maret ada efek keluar internasional, ke dalam mulai bersatunya negara federal. Lalu menjadi menjadi negara kesatuan republik indonesia. SU 1 Maret tujuannya menunjukkan kita masih ada,” katanya.
SU 1 Maret inilah yang membuat Pemda DIY mengusulkan ke pemerintah pusat agar menjadi bagian dari nasional. Sehingga tahun 2018 Pemda DIY mengusulkan kepada Presiden RI. Usulan ini mendapatkan dukungan dari Menhan, Menko Polhukam, Menteri Perekonomian, Mendikbud, Mensos, Setneg, PU, Badan Geospasial, BPOM, 100 instansi DIY, 32 dukungan di luar DIY, 48 non pemerintah, 40 dari luar diy dan 12 unsur swasta.
“Akhirnya diusulkan Mensesneg sekarang menunggu secara resmi sudah ditandatangani presiden menunggu keppres turun. Kalau kepres turun maka menjadi hari penegakan kedaulatan negara,” katanya.
Comments