STARJOGJA.COM, Info – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kulon Progo bakal mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) mulai pekan depan.
Evaluasi dilakukan menyusul diterapkannya kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Bumi Binangun.
Kepala Disdikpora Kulonprogo, Arif Prastowo mengatakan evaluasi PTM di sejumlah sekolah menjadi langkah yang harus ditempuh, terutama untuk menilai seberapa maksimal penerapan protokol kesehatan yang dilakukan oleh masing-masing sekolah.
Baca juga : Wakil Bupati Kulon Progo Terpapar COVID-19 dari Klaster Pernikahan
“Evaluasi dilakukan dengan melihat situasi warga sekolah yang diketahui terpapar Covid-19. Pekan depan kami akan mengevaluasi lagi pelaksanaan PTM yang saat ini masih berjalan, apakah tetap dengan kapasitas 50 persen atau terpaksa harus dikurangi lagi,” kata Arif saat ditemui, Jumat (11/3/2022).
Menurut Arif, selama ini PTM tidak dilaksanakan di semua sekolah baik jenjang SD maupun SMP. PTM, menurut Arif, hanya digelar di sekolah yang tidak ditemukan adanya kasus positif Covid-19.
“Bagi sekolah yang terdapat siswa maupun tenaga kependidikan yang terpapar Covid-19 pembelajaran tatap muka dilaksanakan secara sif. Penerapan kuota 50 persen juga diberlakukan,” ujar Arif.
Menurutnya, adanya learning loss atau penurunan kualitas pendidikan siswa juga menjadi salah satu faktor dilaksanakannya evaluasi PTM. Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui penyebab serta solusi terkait dengan learning loss yang dialami siswa.
“Kami bakal memaksimalkan PTM terbatas dengan inovasi dan metode pembelajaran oleh guru. Hal itu juga berlaku bagi sekolah yang masih menggelar pembelajaran jarak jauh [PJJ]. Untuk temuan learning loss didapatkan dari hasil Asesmen Standardisasi Pendidikan Daerah [ASPD] yang dilakukan oleh internal kami,” kata Arif.
Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulonprogo Fajar Gegana juga mengimbau agar orang tua memperhatikan protokol pencegahan penularan Covid-19 anaknya sewaktu berada di luar sekolah. Baik orang tua maupun guru diharapkan saling bersinergi untuk menjaga protokol kesehatan anak-anak.
“Kami mendorong agar orang tua maupun guru bisa bersinergi untuk mengawasi penerapan prokes pencegahan Covid-19 bagi anak-anak. Pengawasan harus dilakukan secara ketat, karena kalau hanya formalitas hasilnya sama saja,” kata Fajar.
Sumber : Harian Jogja
Comments