STARJOGJA.COM,JOGJA -Tim Pendamping Keluarga Garda Depan Penurunan Stunting DIY. Pemerintah terus berupaya menurunkan angka stunting di Indonesia.Pemerintah menargetkan angka stunting di Indonesia pada tahun 2024 berada di bawah 14 persen. Bahkan Presiden Joko Widodo telah memberikan peringatan target tersebut harus menjadi perhatian seluruh pemerintah daerah di Indonesia, tak terkecuali di DIY.
Di DIY, berdasarkan data tahun 2021 angka stunting berhasil diturunkan menjadi 17 persen. Meski belum mencapai target nasional, namun hasil ini cukup memuaskan. Capaian ini sebagai bukti kerja keras pemerintah daerah dan masyarakat di DIY yang aktif berperan dalam program penurunan angka stunting. Tim Pendamping Keluarga Garda Depan Penurunan Stunting DIY
“ Salah satu program yang digencarkan perwakilan BKKBN DIY adalah program Tim Pendamping Keluarga (TPK) sebagai upaya deteksi dini meminimalkan resiko stunting dalam keluarga. Saat ini terdapat total 1852 TPK yang tersebar diseluruh wilayah DIY,” kata Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Shodiqin, SH.MM didepan forum Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB).
Dalam kesempatan yang sama, Koordinator Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi BKKBN DIY, Dra. Ita Suryani, M.Kes mengatakan tugas dari TPK adalah melakukan serangkaian kegiatan terhadap keluarga yang memiliki ibu hamil, ibu pasca salin, anak di bawah 5 tahun dan calon pengantin untuk deteksi dini faktor risiko stunting.
Sementara itu, Dokter Nikko Vanda Limantara dari RSPAU Dr. S. Hardjolukito menyampaikan kunci dari penanganan stunting adalah pemahaman yang baik dari ibu hamil khususnya batasan umur saat mengandung, gizi tumbuh kembang bayi hingga pola pengasuhan anak.Ia menegaskan Pemeriksaan rutin balita juga penting dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya stunting pada anak.
“Masih ada 30 persen balita tidak ditimbang rutin, sehingga tumbuh kembang dan asupan gizi tidak terpantau. Mitos-mitos dalam masyarakat terkait makanan bergizi juga berpengaruh bagi asupan anak,” tambahnya.
Comments