STARJOGJA.COM, Info – Dokter gigi Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UGM, Suryono menjelaskan bau mulut saat puasa terjadi akibat berkurangnya produksi saliva atau air liur di dalam mulut. Kondisi tersebut muncul karena saat puasa, aktivitas otot pengunyah tidak bekerja seperti saat tidak berpuasa. Saat berpuasa tubuh tidak memperoleh asupan makanan ataupun minuman untuk dikunyah.
“Ini berpengaruh pada produksi sekresi air ludah menjadi turun. Selain itu, saat puasa kan tidak makan menjadikan pergerakan otot menurun berakibat pada pembersihan alami sisa-sisa makanan yang tertinggal di rongga mulut menurun,”paparnya Kamis (21/4).
Penyebab bau mulut, disebutkan Suryono tidak hanya dikarenakan menurunnya produksi saliva saja. Namun, bau mulut juga berhubungan dengan status kebersihan mulut. Misalnya seberapa banyak plak maupun karang gigi.
Baca juga : Cek Bau Mulut, Waspada Gejala Diabetes Tipe 2
“Bau mulut juga mengindikasikan adanya permasalahan kesehatan mulut, gigi, dan gusi. Gigi tidak sehat berlubang, maupun mulut kering,” jelas Dekan FKG UGM ini.
Konsumsi makanan yang berbau tajam atau menyengat seperti bawang, pete, dan jengkol. Merokok juga bisa menyebabkan bau tak sedap pada mulut akibat kandungan tembakau di dalamnya.
Suryono menambahkan persoalan bau mulut terjadi bisa dikarenakan adanya manifestasi penyakit sistemik. Beberapa diantaranya seperti asam lambung, ginjal, dan diabetes.
Suryono menyampaikan terdapat sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut selama puasa dan terhindar dari persoalan bau mulut. Salah satunya dengan rutin menggosok gigi dengan benar. Menyikat gigi dengan teknik yang benar dapat mencegah sisa-sisa makanan yang nyangkut di sela-sela gigi sehingga tidak terakumulasi menjadi plak atau karang gigi.
Tak kalah penting, bersihkan lidah yang bisa menjadi tempat menempelnya sisa-sisa makanan. Lalu hindari konsumsi makanan berbau menyengat dan kurangi merokok.
Berikutnya konsumsi makanan berserat. Lalu jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan dan perawatan gigi ke puskesmas/klinik/dokter gigi secara rutin.
sumber : UGM
Comments