“Saya sudah jualan gudeg 20 tahun. Selama pandemi, dua tahunan lebaran ini penjualan gudeg turun. Semoga tahun ini, kami punya impian bisa menutup penjualan-penjualan sebelumnya,” kata Heny saat ditemui Harianjogja.com, Kamis (21/4/2022).
BACA JUGA: Inovasi Gudeg Yu Djum Jogja Bertahan di Bisnis Kuliner
Dia bercerita, jika pada penjualan harian Heny menyiapkan setidaknya 1 kuintal gori (nangka muda) maka untuk liburan Lebaran tahun ini dia menyiapkan satu ton gori.
Bahan gori tersebut bisa habis maksimal dalam waktu tiga hari. Hal ini dilakukan untuk menyambut para pemudik dan wisatawan yang datang ke Jogja.
“Lebaran tahun lalu sebenarnya kami siapkan satu ton gori, cuma kami kecelek, meleset, karena ternyata yang mudik dan wisatawan yang datang tidak banyak,” katanya.
Heny berharap seiring terus menurunnya kasus penyebaran Covid-19, libur lebaran tahun ini ada perubahan dan perbaikan ekonomi jauh lebih baik. Selama pandemi, katanya, 18 karyawan masih bekerja diharapkan dengan libur Lebaran bisa menambah jumlah pekerja.
“Kami prediksi libur lebaran nanti akan banyak wisatawan yang datang. Semoga wisatawan banyak yang datang agar perekonomian DIY kembali meningkat. Mudah-mudahan,” katanya.
sumber : Harian jogja
Comments