“Pejalan kaki juga tidak ada space buat jalan apalagi pas hujan. Soalnya seperti yang kita tahu juga kalau udah kuliah off line akan rame banget dari sekarang ini. Rata-rata mahasiswa AMIKOM kosannya daerah itu juga dan masih banyak juga yang jalan kaki,” ujar Ledy (21) mahasiswa Univ. AMIKOM yang juga tinggal di area jalan Ngringin, Sabtu (14/05/2022).
Baca juga : 5 Tempat Nongkrong yang Enak Garap Tugas Dekat Kampus Sleman
Selain itu jalan Ngringin juga memiliki kerusakan parah yang sering menyebabkan kemacetan dan juga kecelakaan. Hal ini diduga karena jalan yang sempit, berlubang, dan juga pengendara kendaraan yang tidak mau mengalah serta adanya genangan air ketika hujan.
“Kalau nggak diperbaiki takutnya akan semakin parah dan akan rawan kecelakaan. Kalau hujan kan suka ada genangan air gitu dijalankan, ditambah mobil lewat dan kita nggak tahu mana jalan yang bagus dan enggak,” imbuhnya.
Jalan utama kampus Universitas Amikom area selatan itu sudah banyak sekali bekas tambalan baik dengan aspal maupun hanya berupa semen dan pasir yang dibuat oleh warga setempat. Hal itu juga merupakan salah satu alasan terjadi kecelakaan, seperti yang dituturkan oleh Faizal (21) mahasiswa Univ Amikom yang juga pengguna jalan tersebut, bahwa jalan Ngringin sering terjadi kecelakaan.
“Kalau ditambal pasti akan seperti itu terus kalau nggak salah waktu itu juga sudah pernah ditambal, menurutku sih mending perbaiki total (jalannya),” tutur Faizal.
Kondisi ini menjadi perhatian pemerintah setempat agar jalan yang sering ditambal ini dapat nyaman dilalui pengendara maupun mahasiswa.
Penulis : Anita Nawang Asih
Comments