“Dari pemerintah mungkin mengadakan sosialisasi program daur ulang seperti di desa wisata daerah jogja yang mengolah sampah,” ujar Dita (21) warga Jogja beberapa waktu lalu.
Baca juga : Penutupan TPS Piyungan, DLH Minta Warga Tidak Buang Sampah Sembarangan
Pengelolaan sampah yang kurang maksimal dari pemerintah disinyalir menjadi salah satu akibat dari menggunungnya sampah di TPST Piyungan. Dilansir dari instagram @humasjogja pada salah satu postingan pada tanggal 9 Mei 2022, Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan bahwa “Edukasi ke masyarakat soal pengelolaan dan pemilahan sampah harus terus ditingkatkan,”
Dzaky (23) salah satu warga Bantul mengatakan banyak yang mengatakan bahwa sejak dulu pemerintah seperti cuek, bahkan TPST Piyungan yang dulunya dinamakan TPST (Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu) berganti menjadi TPA (Tempat Pembuangan Akhir).
“Walaupun sudah ada himbauan pada masyarakat tentang pemilahan sampah organik atau non organik. Pemerintah harus membuat tim khusus guna pengolahan limbah sampah agar tidak mencemari lingkungan, ” ujarnya.
Nampaknya pemerintah tidak hanya memperluas lahan, menambah edukasi, tapi juga bukti nyata pengolahan sampah yang cepat dan nyata. Karena dampak yang ditimbulkan juga telah dirasakan masyarakat terutama yang tinggal di area TPST Piyungan sudah sejak lama dan sangat merugikan.
Penulis : Anita Nawang Asih
Comments