dr. Abednego Dani Nugroho, Kasi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bantul mengatakan program bertajuk “Besanan Nyamuk WoW Mantul” ini sebagai pertanda sudah dimulainya penitipan ember berisi telur nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia di rumah warga Bantul yang bersedia menjadi Orang Tua Asuh dan fasilitas umum & sosial
“Kami bekerja sama dengan WMP Yogyakarta dan didukung oleh Yayasan Tahija melaksanakan teknologi Wolbachia dalam pengendalian DBD,” jelasnya.
Menurutnya, Teknologi Wolbachia akan diimplementasikan di area dengan kasus DBD tinggi di Bantul, yaitu di 11 kapanewon, 38 kalurahan, dan 519 padukuhan. Sekitar 20.000 ember akan dititipkan di rumah OTA, fasum dan fasos.
“Setiap 2 minggu sekali selama 6 bulan, Kader Kesehatan setempat bersama WMP Yogyakarta melakukan penggantian paket telur dan pakan. Setelah persentase Wolbachia mencapai 60% atau lebih, akan dilakukan penarikan ember, karena nyamuk ber-Wolbachia dapat berkembangbiak secara mandiri dan berkelanjutan,” katanya.
Ridwan Ansari, Site Manager WoW Mantul WMP Yogyakarta mengatakan Wolbachia efektif menurunkan 77% kasus DBD dan menurunkan 86% kasus DBD yang dirawat di rumah sakit. Efikasi ini berdasarkan hasil penelitian di Kota Yogyakarta pada 2017-2020 dengan metode Randomised Controlled Trial (RCT).
” Warga Bantul dan OTA dapat menyampaikan dukungan, saran, dan pertanyaan melalui Hotline Dinkes Bantul 0811 2929 699,” ajaknya.
Comments