STARJOGJA.COM, Info – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) hewan ternak tidak mempengaruhi ketersediaan daging sapi di Kota Yogyakarta. Kepala Bidang (Kabid) Ketersediaan Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Yogyakarta, Sri Riswanti mengatakan pasokan daging sapi di wilayahnya aman hingga saat ini.
“Saya rasa kebutuhan kuliner daging sapi tidak masalah. Bisa dibeli di toko modern dalam beku kita berupaya mencegah kontaminasi penularan PMK di pasar hewan,” katanya Kamis (2/6/2022).
Baca juga : Pemkot : Sapi Yogyakarta Negatif Antraks
Hal ini mengingat Paguyuban Pedagang Daging Sapi (PPDS), Kalurahan Segoroyoso, Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul sebagai penyuplai 75 persen daging sapi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mogok menyembelih sapi mulai Selasa (31/5) malam hingga Jumat (3/6). Sebab suplai dari pasar hewan tidak mampu menutup kebutuhan penyembelihan sapi hariannya.
Namun Sri mengatakan ketersediaan daging sapi di tingkat masyarakat masih cukup baik.
“Kami memantau juga kebutuhan masyarakat yang tidak terpenuhi. Kita kerjasama dengan Bulog jika diperlukan dengan stok daging beku. Pedagang tutup tiga hari, hari ini terakhir. Kebutuhan kuliner tidak masalah. Besok buka lagi,” katanya.
Ia menjelaskan saat ini kondisi pasar hewan memang tutup. Namun rumah potong hewan tetap buka dan melakukan penyembelihan sehingga kebutuhan daging untuk kuliner masih tercukupi di Kota Jogja.
“Pedagang Segoroyoso tidak melakukan penyembelihan. selama tiga hari ini di pasar Jogja sebagian besar tutup. Pasokan daging sapi dari Bantul Boyolali dan Magelang,” katanya.
Comments