“Budaya itu mulai tersingkirkan. Dri situ mereka (Nasirun dan Hanafi) menginisialisasi gimana caranya di era sekarang bikin pameran tapi dengan konteks yang bisa menghubungkan ke dunia digital yang dimana momen itu kan sekarang mudah diterima dari semua kalangan,” tutur Aldo (19) selaku Panitia pameran.
Mempunyai waktu yang sedikit, panitia membawa judul pameran “Mulih Mula Mulanira” karena budaya jawa yang sudah sangat lama yang sudah ditinggalkan. Aldo juga menambahkan bahwa nama “Mulih Mula Mulanira” yang berarti semua akan kembali ke jalan pulang atau dalam bahasa jawanya itu mulih.
“Istilahnya darimana kita berasal, kemana kita sekarang, dan dimana kita. Jadi itu tiga aspek itu satu kaitan yang lurus yang dimana sejauh dimana pun mencari ya ujungnya bakal mulih, bali,” imbuhnya.
Comments