Proses pernikahan dibuka dengan pertunjukan tari. Dua penari membawakan tari Nirboyo sedangkan 12 penari lainnya menarikan tari Gambyong.
Dalam proses menari ada sesi menabur bunga di pelaminan sebagai simbol penyucian diri juga tolak balak dengan ucapan selamat datang dan permohonan doa mendapatkan berkah dari Tuhan Yang Maha Esa.
Baca juga : Bantul Siapkan Nikah Bareng Merah Putih
Adapun para mempelai menaiki armada jip yang telah disediakan oleh panitia menuju lokasi pernikahan. Ketua Forum Ta’aruf Indonesia (Fortais), Ryan Budi Nuryanto mengatakan, ada enam mempelai yang mengikuti prosesi nikah bareng di Pantai Krakal. Menurut dia, pemilihan lokasi di Gunungkidul karena memiliki kekayaan alam, budaya, hingga kuliner yang layak diangkat.
Oleh karenanya, mahar yang diberikan juga terbilang unik karena mempelai perempuan hanya diberikan berupa emas perak empat gram dan lobster goreng.
“Semua berjalan lancar. Untuk lobster merupakan makanan khas di Pantai Selatan serta untuk memperingati Hari Laut Sedunia,” katanya, Kamis sore.
Dia menjelaskan, keenam pasangan pengantin menikah di bibir pantai Krakal. Riyan mengklaim acara Nikah Bareng Segoro Kidul merupakan Pernikahan Unik Pertama di Dunia. Terlebih lagi, salah satu pasangan calon pengantin yaitu Ratna dan Untung merupakan hasil dari ajang pencarian jodoh Golek Garwo yang diselenggarakan Fortais.
Menurut dia, penyelenggaraan nikah unik ini bukan pertama kali diselenggarakan di Gunungkidul. Pasalnya, di akhir Maret lalu juga menyelenggarakan pernikahan di dalam gua yang terlaksana di kawasan wisata Goa Ngingrong di Kalurahan Mulo, Wonosari.
“Kegiatan ini juga sebagai sarana mengenalkan wisata di Gunungkidul,” katanya.
Wakil Bupati Gunungkidul, Heri Susanto mengatakan, senang dengan acara ini karena juga sebagai sarana mempromosikan pariwisata di Gunungkidul. Ia juga mengucapkan selamat kepada seluruh mempelai bisa membangun rumah tangga bahagia dan sejahtera
“Saya kaget karena diminta menjadi saksi. Tapi, saya senang dan acara berjalan dengan lancar,” kata Heri.
Salah seorang mempelai Agus Widodo mengatakan, senang dengan penyelenggaraan acara ini. Meski mengaku sempat grogi, tapi dapat menyelesaikan prosesi ijab qobul dengan lancar.
“Mudah-mudahan kami bisa membina rumah tangga dengan bahagia bersama istri saya yang berasal dari Tepus, Gunungkidul,” katanya.
Sumber : Harian Jogja
Comments