FeatureFlash Info

Menyenjakan Diri di Kopi Kemuning: Dari Ngopi hingga Ngrabi

0
masalah lambung
Ilustrasi Secangkir Kopi ( FOTO : Satria Agni )
STARJOGJA.COM, Info –  Merehatkan pikiran sejenak dengan menyeruput secangkir kopi sembari menikmati sajian alam Merapi tentu menjadi incaran siapa saja. Kopi Kemuning yang beralamat di Jalan Pulowatu, Pakem, Sleman hadir dengan kombinasi eksotis modern cafe dan nuansa alam.

“Awalnya bermula dari tempat yang saya pribadi suka karena deket air, dingin, dan jauh dari rutinitas hiruk pikuk kota,” ujar Sengut Pandego, owner Kopi Kemuning.

Sengut menceritakan sejarah berdirinya Kopi Kemuning miliknya. Berawal dari banyaknya teman yang sering mengunjungi tempatnya, ia membulatkan tekad untuk menggarap asetnya sedari nol.

Baca juga : Minum Kopi Bisa Berdampak Baik pada Hati

“Aset keluarga. Pertamanya sih hutan belantara, terus kita kelola, dibuka pelan-pelan, jadi banyak yang suka gitu,” ujarnya sembari melempar canda.

Eksotisme dan keunikan yang ditawarkan Kopi Kemuning tak pelak menginspirasi Rian Budi Nuryanto untuk berkreasi. Pengusaha muda di bidang Wedding and Event Organizer itu lantas berinisiatif menyelenggarakan kegiatan pernikahan di kafe Kopi Kemuning.

“Jadi tidak hanya (untuk) para penikmat kopi saja, tapi bisa untuk wedding. Kemarin kita juga ada pre wedding,” ujar Rian bersemangat.

Konsep pernikahan dengan berlatar alam dan kafe ini ternyata mendapat sambutan hangat masyarakat. Tercatat, konsep kreasi Rian dan Sungut dipercaya menjadi venue pelaksanaan nikah massal yang dihadiri Wakil Bupati Sleman, Danang Mahendra.

“Kemarin ada tujuh (pengantin). Maharnya salak dan cincin empat gram yang dibayar tunai,” kata Rian.

Kehadiran Kopi Kemuning ternyata tak hanya ditujukan untuk aktivitas ekonomi semata. Di balik itu semua, Rian menuturkan bahwa ada misi untuk mengenalkan potensi lokal ke seluruh penjuru dunia.

“Salah satu tempat yang layak untuk menjadi acuan tidak hanya Indonesia tetapi dunia. Orang kan tahunya biasanya hanya di Bali, padahal Yogyakarta khususnya di Kopi Kemuning ini, mungkin tempat bisa sama cuma nuansa kan beda-beda,” paparnya.

Tak kalah dari keanggunan nuansa yang ditawarkan, kafe Kopi Kemuning juga punya suguhan menu yang istimewa. Dengan mengangkat jargon Kopi dan Senja, kafe ini mencoba menghadirkan sajian pendamping kopi yang digemari masyarakat dari lintas kalangan.

“Selama ini yang menjadi unggulan Nasi Goreng Sapi Asap. Karena konsep bangunannya Jawa, ada juga makanan Jawa tradisional seperti lodeh dan mangut lele,” terang Sungut.

Kesuksesan penyelenggaraan wedding event bertema outdoor di kafe Kopi Kemuning ini tentu bukan tanpa persiapan. Rian mengaku bahwa pihaknya telah menyiagakan berbagai pihak yang berkompeten untuk kepentingan keselamatan dan keamanan.

“Kita sudah koordinasi dengan BMKG. Kita juga siagakan Tim Rescue, rumah sakit juga ready di tempat dengan peralatan canggihnya, ambulans, dan segala ubarampe nya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Rian menyampaikan bahwa konsep pernikahan yang ia usung tak mematok harga sepeser pun. Dengan program Nikah Bareng yang dibuatnya sejak tahun 2006, dirinya lebih menekankan kegiatan ini sebagai aksi sosial.

“Jadi untuk budget kita nggak bisa ngomong habisnya berapa. Tapi kalau ibu-ibu pengin yang unik-unik bisa ke WO (wedding organizer). WO kan banyak,” urainya.

Dengan tingginya antusiasme publik terhadap Kopi Kemuning, Sungut mengatakan bahwa pihaknya telah menyediakan ruang yang cukup menampung lebih dari seratus undangan. Selebihnya, bagi masyarakat yang ingin menyelenggarakan pernikahan, semua kebutuhannya dapat dilayani.

“Tinggal ngebel ke Kemuning. Tinggal ngersakke yang gimana lah pokoknya,” imbuh Rian.

Terpaut sekitar 15 kilometer dari Tugu Jogja, akses menuju Kopi Kemuning terbilang mudah dan nyaman. Selain itu, di musim penghujan ini Kopi Kemuning menyediakan fasilitas indoor untuk memanjakan pengunjung.

“Kita ada area limasan untuk indoor. Jadi tetep masih bisa menikmati area pemandangan,” jelas Sungut.

Penulis : Muhammad Imam Khairul Mutaqin

Bayu

Terus Melegenda, Begini Rahasia Soto Kadipiro Mempertahankan Cita Rasanya

Previous article

Alasan Satpol PP Sleman Menyegel Toko Ritel Modern

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Feature