“Seorang pria berusia 25 tahun tewas tertimpa puing-puing yang jatuh,” jelas Wakil Gubernur Abra, Joy Bernos dikutip Reuters.
Menurut data U.S. Geological Survey, pusat gempa berada sekitar 11 km (enam mil) sebelah tenggara Kota Dolores dengan kedalaman 10 km (6 mil).
Baca juga : Topan Vamco hancurkan Filipina dan Menuju ke Vietnam
“Meskipun laporan menyedihkan tentang kerusakan yang disebabkan oleh gempa bumi, kami memastikan tindakan cepat kepada mereka yang membutuhkan dan terkena dampak bencana ini,” kata Presiden Ferdinand Marcos Jr lewat akun Facebooknya.
Selain bangunan penduduk, sebuah rumah sakit di Provinsi Abra juga tak luput dari keruntuhan. Beruntung, tak ada korban jiwa yang jatuh.
“Kami masih mengalami gempa susulan. Kami telah menerima laporan kerusakan rumah. Tapi sejauh ini tidak ada korban jiwa,” jelas Walikota Lagangilang, Rovelyn kepada radio DZRH.
Pernyataan Rovelyn ditegaskan oleh Direktur Badan Seismologi Negara, Renato Solidum, yang mengatakan bila gempa susulan yang kuat diperkirakan masih akan terjadi.
“Fokus perhatian adalah pada Abra dan provinsi-provinsi terdekat. Ini adalah gempa bumi besar,” ujar Solidum sembari menambahkan bahwa tanah longsor juga dilaporkan terjadi di beberapa daerah Kota Abra, khususnya di Kota Manabo.
Kota Abra memiliki populasi mencapai 250.000 orang. Secara topografis, kota ini terletak di Filipina utara yang dikelilingi oleh pegunungan terjal.
Posisi Filipina yang terletak di deretan “Cincin Api” Pasifik menyebabkan negara ini rawan didera gempa. Konstruksi geologi Filipina terdiri atas berbagai gunung berapi dan garis patahan yang melingkari tepi Samudra Pasifik. Selain gempa bumi, angin topan dan tanah longsor juga sering menjadi bencana yang mematikan.
Penulis : Muhammad Imam Khoirul Mutaqin
Comments