STARJOGJA.COM, SOLO – Meski Hujan, Penonton Penutupan SIPA 2022 Tetap Bertahan. Gelaran seni kelas internasional, Solo International Performing Arts (SIPA) 2022 telah rampung, Sabtu (10/9/2022) malam.
Lebih dari 20 penampil dari berbagai negara telah menyajikan penampilannya bagi ribuan penonton selama tiga hari, 8 – 10 September 2022 di Benteng Vastenburg Solo.
Di panggung yang berdiri di sisi barat benteng, para penampil dari Indonesia, Spanyol, Turki, Malaysia, Jepang, dan Korea unjuk karya. Tarian, seni peran, orkes, demonstrasi bela diri disajikan dengan apik.
Delapan kelompok seni tampil pada hari terakhir SIPA 2022, Sabtu (10/9/2022).
Di antaranya KF Project kolaborasi Indonesia dan Korea, Sasikirana KoreoLAB & Dance Camp Bandung, Seri Malaya Group bersama Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, Go Seong Folksong Group Korea, Sekuni Bali, Luminous Clouds Singapura, Rianto X Monica Lim kolaborasi Jepang, Indonesia dan Australia, serta Artaxiad Gamelan Orchestra Solo.
KF Project kolaborasi Indonesia- Korea membuka gelaran hari terakhir SIPA 2022. Paduan gerak dan tari dengan busana serba putih mengangkat tema hutan buatan. Mereka saling bereksperimen dengan lingkungan alam dan kehidupan manusia melalui teknologi digital teleholografi.
Belum tuntas kedelapan kelompok menampilkan karyanya, penampilan mereka harus terhenti karena hujan mengguyur Kota Solo.
Meski hampir satu jam diguyur hujan, ratusan penonton masih bertahan di lokasi SIPA 2022. Mereka memakai payung dan mantel yang telah mereka siapkan.
Hujan reda. Penampilan dilanjutkan pukul 21.20 WIB. Sasikirana KoreoLAB & Dance Camp Bandung. Sebuah pertunjukana gerak tari yang menyajikan potret interaksi tubuh dalam prinsip arsitektur ruang sunyi.
Ketua SIPA Community, Naim Rizal mengatakan selama hujan panitia berusaha memastikan kepada penonton agar tetap tenang dan menanti penampilan dimulai kembali.
“Tadi hampir 1 jam untuk menunda kegiatan karena memang kita outdoor hujannya lumayan deras jadi memang harus ditunda,” kata Naim saat diwawancara Solopos.com
Naim sendiri merasa terharu saat menyaksikan para penonton SIPA berinisiatif membawa mantel dan payung sendiri. Mereka tampak tenang bahkan tetap duduk di kursi penonton saat hujan.
“Yang memang bikin kami terpukau teman teman ternyata penonton banyak yang stay dan inisiatif membawa jas hujan nunggu sampai acara mulai. Begitu reda full langsung,” imbuh dia.
Comments