Sekretaris DKP Bantul, Istriyani mengatakan tingkat konsumsi ikan di Bantul saat ini masih di angka 32 kilogram per kapita per tahun, masih jauh dari angka nasional sebanyak 59 kilogram per kapita per tahun. Bahkan di DIY, Bantul menempati posisi nomor tiga setelah Kota Jogja dan Sleman.
Karena itu jawatannya melakukan upaya sosialisasi rutin kepada masyarakat tentang pentingnya konsumsi ikan melalui lomba masak olahan berbahan dasar ikan. Sosialisasi juga dilakukan melalui Forum Komunikasi Peningkatan Konsumsi Ikan atau Forikan, PKK, pembinaan rutin melalui penyuluh, dan program Gemar Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan).
Baca juga : UGM Tebar Benih Ikan di Rawa Kalibayem
“Termasuk acara lomba masak berbahan dasar ikan ini, salah satu upaya mendukung memasyarakatkan makan ikan,” kata Istriyani, di sela-sela acara Festival Lomba Memasak Berbahan Dasar Ikan di Omah Kampung Bantul, Selasa (27/9/2022).
Acara yang digelar oleh Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (PPJI) Cabang Bantul tersebut melibatkan 30 peserta yang terdiri dari PKK di 17 kapanewon dan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) se-Bantul.
Ketua PPJI Cabang Bantul Buchori Al Zahrowi mengatakan lomba masak berbahan dasar ikan ini diikuti 30 peserta dari PKK dan GOW. Acara tersebut digelar sebagai ajang silaturahmi dari anggota PPJI Cabang Bantul sekaligus mendukung program Pemkab Bantul dalam memasyarakatkan makan ikan guna mencegah stunting.
Ia mengaku prihatin karena Bantul memiliki laut yang luas dan salah satu produsen ikan di DIY, tetapi tingkat konsumsi ikan masih kalah dari Jogja dan Sleman yang tidak memiliki laut. “Festival lomba masak ikan yang dilaksanakan sebagai perwujudan dari program kerja mendukung program pemerintah guna mencegah stunting dengan kampanye program gemar makan ikan,” kata Buchori.
Buchori mengatakan rencananya acara serupa rutin digelar di Bantul sebagai upaya memasyarakatkan makan ikan. Selain didukung DKP, lomba masak ikan tersebut juga didukung oleh Dinas Pariwisata Bantul.
Sementara, Ketua PKK Bantul Emi Masruroh perlombaan masak ikan tersebut dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pengolahan kuliner berbahan dasar ikan sehingga dapat meningkatkan penyerapan dan konsumsi hasil perikanan di Bantul, baik hasil perikanan darat maupun hasil tangkapan laut.
“Harapannya ada manfaat dalam pengolahan makanan berbahan dasar ikan dan juga dapat memberikan kemanfaatan ekonomi dan memajukan kesejahteraan masyarakat Bantul melalui konsumsi ikan,” katanya.
Menurutnya, ikan sebagai sumber protein hewani yang bermanfaat bagi penyediaan gizi yang sehat, bahkan ahli gizi kerap mengingatkan untuk selalu mengkonsumsi ikan. Hasil penelitian menunjukan bahwa protein yang dikandung ikan berkualitas tinggi.
Sumber : Harian Jogja
Comments