STARJOGJA.COM, HEALTH – Kenali Penyebab dan Cara Pengobatan Demensia. Sering disebut dengan penyakit pikun, demensia merupakan suatu gangguan otak yang berdampak pada penurunan fungsi kognitif yang dapat mengganggu aktivitas seseorang.
dr.Baruno Adi, Dokter Spesialis saraf RS Panti Rapih Yogyakarta mengatakan diagnosa demensia diawali dengan menanyakan gejala dari keluarga, care giver, atau dari pasien itu sendiri.
“ Kita akan menilai fungsi kognitifnya dengan menanyakan gejala yang dirasakan mulai dari kapan, apakah semakin lama gejala ini semakin berat sehingga mengganggu penderitanya dalam beraktivitas. Kemudian pemeriksaan MRI juga dilakukan dengan melihat apakah ada penyusutan dalam struktur memorinya,” katanya.
Ia juga mengatakan jika sebaiknya demensia dideteksi secara dini, karena ada beberapa keuntungan yang didapatkan. Mengingat belum ada obat yang ditemukan untuk menyembuhkan demensia ini, oleh karena itu perlu dideteksi secara dini agar jika terkena tanda-tanda demensia bisa didiskusikan dengan ahlinya.
“ Dengan deteksi lebih awal, akan diberikan stimulus-stimulus kognitif sehingga dapat dilakukan pencegahan,” ujar dr.Baruno.
Deteksi dini bisa dilakukan di poliklinik saraf, atau bisa dilakukan di poli memori karena akan lebih bisa melakukan pencegahan yang lebih komperhensi, sehingga dapat dimanajemen fungsi kognitif dari penderitanya.
Demensia seringkali disamakan dengan Alzheimer. Dimana Alzheimer sendiri merupakan salah satu dari jenis Demensia, sebagian besar atau sekitar 40-80% orang yang terkena demensia ini termasuk ke dalam jenis Alzheimer.
Dalam proses penyembuhan pasien demensia, keluarga sebagai care giver sangat berperan penting. Ada juga beberapa konseling care giver yang diselenggarakan dengan harapan agar dapat melatih mereka untuk memahami tentang bagaimana merawat pasien demensia.
“ Terapi kognitif didesain dengan adanya interaksi antara klien dengan care giver, dan pasiennya juga harus mau bergabung,” imbuh dr.Baruno.
Interaksi sosial merupakan hal yang sangat penting dalam mencegah seseorang terkena demensia, care giver dapat membantu memulihkan ingatan pasien dengan memulihkan kenangan, seperti berkunjung ke tempat yang pernah dikunjungi, pijatan relaksasi, hingga terapi musik. .
Selain itu, rutin berolahraga dan tidak melakukan kegiatan yang bersamaan, dapat mencegah terjadinya demensia karena aktivitas tersebut menyebabkan otak kesusahan dalam mengoding dan merawat suatu memori.
dr.Bruno menyampaikan, bahaya demensia itu menyebabkan aktivitas akan terganggu, fungsi sosialnya terganggu, fungsi profesionalnya terganggu dan banyak lagi hal yang tidak bisa dikerjakan oleh pasien.
“ Pasien yang tidak sadar bahayanya akan menyebabkan trauma, keluarga harus siap pada kondisi pasien demensia terutama dalam menyiapkan fisik, mental, dan keuangan. Kita harus hidup sehat dan merawat juga melatih otak kita dengan melakukan aktivitas yang lebih bagus, tidak memforsir pikiran kita agar kita bisa menua tanpa pikun,” sampainya.
Comments