STARJOGJA.COM, Info – Tragedi Kanjuruhan Malang, Jawa Timur menjadi pemicu bagi suporter di DIY dan Solo bersatu dan berdamai. Moment perdamaian di bumi Mataram viral di media sosial dengan menggelar doa bersama di Stadion Mandala Krida, Selasa (4/10/2022) malam.
Video ribuan suporter menyalakan lilin dan menyanyikan Indonesia Pusaka, viral di berbagai platform media sosial. Mereka bernyanyi bersama di tengah kegelapan sambil mengayunkan lilin menyala di tangan masing-masing.
Seperti yang terlihat dalam unggahan akun Instagram @merapi_uncover.
Baca juga :Suporter sepak bola se-Jawa sepakat damai di Yogyakarta
“Doa bersama Tragedi Std Kanjuruhan Malang dari Elemen Suporter PSIM , PSS Sleman, Persis Solo , Persiba Bantul (Mataram Is Love ) Mandala Krida Yogyakarta, 04 Oktober 2022,” tulis akun tersebut dikutip Harianjogja.com, Rabu (5/10/2022).
Sebelumnya hastag “Mataram is Love” digaungkan oleh salah satu Bos Persis Solo, Kaesang Pangarep. Putra bungsu Presiden Joko Widodo itu menuliskannya di laman Twitternya dan diikuti oleh sejumlah akun hingga menjadi trending.
“Udah gak usah ada lagi Mataram is red Mataram is blue. Yang bener cuma Mataram cinta damai,” tulis Kaesang, Senin (3/10/2022).
Berawal dari hastag, sejumlah suporter yang ada di Jogja dan Solo seperti PSIM Yogyakarta, PSS Sleman, Persiba Bantul, hingga Persis Solo, akhirnya berkumpul di Mandala Krida untuk melakukan doa bersama tragedi Kanjuruhan Malang.
Kebersamaan ribuan suporter bola Jogja-Solo itu terekam kamera dan viral di media sosial. Beragam tanggapan menghiasi kolom komentar. Mereka berharap perdamaian suporter bola Jogja-Solo abadi selamanya.
“Semoga bukan malam ini saja bisa lanjut abadi biar anak anak kita kedepannya hidupnya damai bisa berdampingan di tribun, misal nantinya ada pertandingan satu tribun diusahakan jangan baper selama gojekan 90menit setelahnya kawan lagi. Dan tolong awasi para arus bawah & orang yang kebiasaan mabuk yang bisa bikin kacau,” tulis salah satu akun.
“Semogga jadi momentum perdamaian suporter solo, jgja,Sleman TDK ada lgi rival,nyawa lbih berharga dripada sepak bola. ..,” lanjut yang lain.
“Seneng banget liatnya, respect, dijalan juga sopan nggak nggeber2 lagi, damai terus yaa temen2 ,” timpal akun lainnya.
“Nah ngene, baru diacungin jempol. Jangan ada korban lagi ya mas maszehhh.. kesel nesu gelo oleh, tur ampun gelut kaleh sedulur dewe,” pesan salah satu akun.
Ada pula yang merasa perdamaian antara kedua suporter bola itu seperti mimpi. “Sampai saat saya pulang rasanya masih seperti mimpiRespect,” tulis salah satu akun.
“Masih berlum percaya tapi ini nyata “
“Koyo mimpi, tapi iki asli ????”
Sumber : Harian Jogja
Comments