STARJOGJA.COM, OPINI – Ulama Berperan Cegah Penyebaran Radikalisme. Upaya menangkal penyebaran ajaran radikal terus dilakukan oleh Datasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri. Bahkan mereka juga langsung menggandeng dan mengajak para ulama dan dai untuk mendukung terwujudnya islam wasathiyah demi Indonesia yang lebih damai.
Mengenai hal tersebut, Kanit 1 Subdit Kontraideologi Direktorat Pencegahan Densus 88 AKBP Moh Dofir menjelaskan bahwa para ulama dan dai memang memiliki peran yang sangat strategis karena mereka bersinggungan dan terjun langsung ke masyarakat untuk bisa menyuarakan seluruh pencegahan intoleransi serta ajaran radikalisme.
Menurutnya, pencegahan menjadi hal yang sangat penting karena sejauh ini penyebaran ajaran radikal di masyarakat yang mampu menarik sejumlah simpatisan, nyatanya dikarenakan masifnya penyebaran informasi yang sama sekali tidak akurat.
Menggandeng para ulama dan dai, salah satu cara paling efektif untuk bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat karena memang mereka merupakan corong untuk membantu pemberantasan intoleransi di tengah masyarakat.
Sementara itu, Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani mengatakan bahwa paham intoleran hanya bisa dilawan dengan terus menggemakan sikap toleran serta suasana yang damai harus terus dijaga oleh semua pihak karena akan mendatangkan keutuhan bersama.
Dirinya berharap, agar seluruh ulama dan dai bisa menjadi penyejuk umat dan juga menebarkan pemahaman yang penuh akan nuansa perdamaian. Seyogyanya para ulama dan dai mampu memberikan contoh berupa perilaku yang mencerminkan kebaikan dan juga perdamaian melalui uswatun khasanah. Terlebih menurutnya, agama memang hadir untuk bisa membimbing dan mengarahkan seluruh umat pada kebaikan dan perdamaian.
Sementara itu, mantan narapidana terorisme (napiter), Choirul Ihwan memberikan pesan khusus kepada seluruh generasi muda Indonesia agar bisa lebih berhati-hati dalam menggunakan media sosial dan berselancar di internet. Menurutnya, memang di jagat maya adalah sasaran utama penyebaran narasi intoleransi dan radikalisme saat ini, termasuk para generasi muda adalah sasaran paling empuk lantaran ideologi mereka dinilai masih sangat labil.
Kepedulian dan keterlibatan seluruh masyarakat khususnya para tokoh lintas agama dan ulama merupakan kunci utama bagaimana bangsa Indonesia bersama mencegah aksi dan ancaman terorisme.
Penulis : Alif Fikri kontributor Nusa Bangsa Institute
Comments